Terlaksananya uji klinis 3 kombinasi obat Corona di Unair diwarnai kontroversi. Sempat diklaim bakal jadi obat Corona pertama di dunia, tapi BPOM berkata lain. via detikHealth
Terlaksananya uji klinis 3 kombinasi obat untuk virus Corona COVID-19 di Universitas Airlangga diwarnai kontroversi. Sempat diklaim bakal jadi obat Corona pertama di dunia, namun Badan Pengawas Obat dan Makanan berkata lain.
"Ditemukan ada critical finding," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers di channel YouTube BPOM, Rabu . Ada beberapa catatan yang disampaikan Penny dalam kesempatan tersebut. Pertama, terkait validitas. Hasil inspeksi di senter penelitian di Bandung menunjukkan perlunya beberapa klarifikasi data yang kritikal terkait efektivitas kombinasi obat yang diuji.Catatan lain yang disampaikan Penny adalah soal subjek uji yang belum merepresentasikan randomisasi.
Bahkan, beberapa pasien adalah OTG . Menurut Penny, sesuai protokol yang berlaku OTG seharusnya tidak perlu mendapat obat tersebut.Atas beberapa catatan tersebut, BPOM akan menilai perbaikan dan klaritikasi yang diberikan oleh tim peneliti maupun sponsor. "Jika perbaikan dan klarifikasi tersebut tidak dapat mendukung validitas hasil uji klinik, maka peneliti harus mengulang pelaksanaan uji klinik," demikian, dikutip dari rilisKetiga kombinasi obat yang menjalani uji klinis, bekerja sama dengan TNI-AD dan Badan Intelijen Negara tersebut adalah sebagai berikut:
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BPOM Ungkap Ada 'Critical Finding', Bagaimana Nasib Obat Corona Unair?BPOM mengungkap adanya 'critical finding' dalam uji klinis obat Corona Unair. Jika perbaikan tidak mendukung validitas, maka uji klinis harus diulang. Berikut pernyataan BPOM: via detikHealth
Baca lebih lajut »
BPOM Sebut Obat Corona Unair-TNI AD-BIN Masuk Kategori KerasBPOM menyatakan obat Covid-19 yang dikembangkan Unair-BIN-TNI AD termasuk kategori obat keras.
Baca lebih lajut »
BPOM Sebut 'Obat Corona' Unair Belum Tunjukkan Perbedaan Signifikan'Hasilnya belum menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Suatu riset harus menunjukkan hasil yang cukup berbeda dibandingkan terapi pengobatan yang standar,' kata Kepala BPOM, Penny K Lukito. via detikHealth
Baca lebih lajut »
Tak Sesuai Protokol, BPOM Paparkan Temuan Kritis Obat Corona Racikan UnairBadan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan hasil uji klinik fase tiga obat Covid-19 Universitas Airlangga (Unair)...
Baca lebih lajut »
Komisi VII DPR Ingatkan BPOM Hati-hati Beri Izin Obat COVID-19 UnairPenemuan obat COVID-19 yang diklaim oleh Universitas Airlangga (Unair) Surabaya hasil kerja sama dengan TNI dan Badan Intelijen...
Baca lebih lajut »
BPOM Menemukan Catatan Kritis Obat Covid Hasil Tim UnairMasih ada catatan kritis terhadap obat Covid-19 hasil tim dari Unair. Apa saja catatan kritis itu? BPOM
Baca lebih lajut »