Masih ada catatan kritis terhadap obat Covid-19 hasil tim dari Unair. Apa saja catatan kritis itu? BPOM
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny Lukito menyebut pihaknya mencatat temuan kritis dalam pemeriksaan tahap pertama obat Covid-19 hasil penelitian tim dari Universitas Airlangga bersama dengan Badan Intelijen Nasional dan TNI AD. "Kami temukan beberapa gap, ada beberapa temuan yang sifatnya critical, major, minor yah," kata Penny dalam keterangan resmi secara daring, Rabu .
sebagaimana pelaksanaan uji klinis pada umumnya," ungkap dia. Selain uji klinis acak, catatan kritis lainnya berkaitan dengan pemberian obat bagi orang tanpa gejala .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BPOM Sebut Hasil Uji Klinis Kombinasi Obat Covid-19 Unair Belum ValidBPOM menyatakan review uji klinis kombinasi obat Covid-19 belum bisa dilakukan karena Unair harus memperbaiki sejumlah koreksi.
Baca lebih lajut »
Komisi VII DPR Ingatkan BPOM Hati-hati Beri Izin Obat COVID-19 UnairPenemuan obat COVID-19 yang diklaim oleh Universitas Airlangga (Unair) Surabaya hasil kerja sama dengan TNI dan Badan Intelijen...
Baca lebih lajut »
BPOM Diharapkan Beri Izin Obat Covid-19 Temuan Unair, BIN, dan TNI ADKomisi IX selalu mendorong supaya BPOM mempercepat proses, terutama terkait penemuan untuk pengobatan Covid-19, baik obat terkait Unair ini maupun herbal.
Baca lebih lajut »
Unair Klaim Temukan Kombinasi Obat Covid-19, IDI: Wasitnya BPOM'Kita tunggu putusan Badan POM. Tapi jangan apriori kalau ada dokter yang menemukan kombinasi obat Covid-19, ini efeknya bagus,' ujar Wakil Ketua IDI
Baca lebih lajut »
Obat Covid Unair Belum ke WHO, BIN Sebut Masih Diproses BPOMSoal tudingan obat Covid-19 temuan Unair tak terdaftar di WHO, BIN mengatakan uji klinisnya masih berproses di BPOM dan tak langsung ke WHO.
Baca lebih lajut »
Uji Klinik Obat Kombinasi Covid-19 Unair, Ini Temuan Kritis BPOMKepala Badan POM, Penny Lukito, mengungkapkan bahwa ditemukan beberapa gap dalam uji klinik obat kombinasi baru untuk Covid-19 yang dilakukan Unair.
Baca lebih lajut »