'Kita tunggu putusan Badan POM. Tapi jangan apriori kalau ada dokter yang menemukan kombinasi obat Covid-19, ini efeknya bagus,' ujar Wakil Ketua IDI
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia Slamet Budiarto meminta semua pihak menunggu keputusan Badan Pemeriksa Obat dan Makanan terkait izin edar dan produksi kombinasi obat Covid-19 yang dikembangkan Universitas Airlangga . “Wasitnya adalah Badan POM,” kata Slamet kepada Tempo, Senin, 17 Agustus 2020.Slamet mengatakan, IDI pada dasarnya mendukung semua penelitian terkait obat Covid-19, termasuk kombinasi obat yang dikembangkan Unair.
Tapi jangan apriori kalau ada dokter yang menemukan kombinasi obat ini kok efeknya bagus,” ujarnya.Ahli epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono, sebelumnya meragukan validitas riset Universitas Airlangga terkait kombinasi obat baru Covid-19. “Karena belum teruji dalam riset uji klinis yang memenuhi persyaratan yang baku,” kata Pandu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Update Covid-19: Tambah 1.821, Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Jadi 141.370Penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 1.821 ini didapat dari hasil pemeriksaan spesimen sebanyak 12.453.
Baca lebih lajut »
Unair Temukan Kombinasi Obat Covid-19 Pertama di Dunia |Republika OnlineRektor Unair menjelaskan obat tersebut merupakan kombinasi dari berbagai macam obat.
Baca lebih lajut »
Obat Covid-19 Unair, Pakar Nilai Ada Beberapa Hal Tak Lazim, Kok Bisa?Menurut salah satu peneliti di Indonesia, data yang dimuat dalam paparan temuan obat Covid-19 tidak lazim atau ada beberapa data yang tidak lengkap.
Baca lebih lajut »
DPR Dorong Izin Obat COVID-19 Temuan Unair, BIN dan TNI DipercepatBPOM didorong untuk memberikan izin produksi dan edar terkait kombinasi obat COVID-19 temuan tim gabungan Universitas Airlangga...
Baca lebih lajut »
Obat Covid-19 Temuan Unair Disebut Punya Efektivitas Hingga 98 PersenObat ini diklaim bakal menjadi obat Covid-19 pertama di dunia. Unair meminta semua pihak mendukung agar obat ini segera mendapat izin edar.
Baca lebih lajut »
Pengembangan Obat Covid-19 Unair Dinilai Tak Lazim, Ini Masukan PakarPakar tidak dapat berkomentar dengan minimnya data yang dipublikasikan. Ilmuwan berharap, laporan preprint segera diterbitkan dengan data transparan.
Baca lebih lajut »