BPOM menyatakan obat Covid-19 yang dikembangkan Unair-BIN-TNI AD termasuk kategori obat keras.
Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Penny K Lukito. ) Penny Kusumastuti Lukito mengatakan temuan obat untuk virus corona yang dikembangkan Unair-BIN-TNI AD merupakan kategori obat keras. Penny menyebut ada potensi efek samping dari pemberian obat Covid-19 tersebut.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BPOM Diharapkan Beri Izin Obat Covid-19 Temuan Unair, BIN, dan TNI ADKomisi IX selalu mendorong supaya BPOM mempercepat proses, terutama terkait penemuan untuk pengobatan Covid-19, baik obat terkait Unair ini maupun herbal.
Baca lebih lajut »
Obat Covid-19 Hasil Inisiasi BIN, Unair dan TNI ADTim gabungan yang diinisiasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN) berhasil menciptakan obat Covid-19 berkualitas tinggi.
Baca lebih lajut »
Unair Klaim Temukan Kombinasi Obat Covid-19, IDI: Wasitnya BPOM'Kita tunggu putusan Badan POM. Tapi jangan apriori kalau ada dokter yang menemukan kombinasi obat Covid-19, ini efeknya bagus,' ujar Wakil Ketua IDI
Baca lebih lajut »
Obat Covid Unair Belum ke WHO, BIN Sebut Masih Diproses BPOMSoal tudingan obat Covid-19 temuan Unair tak terdaftar di WHO, BIN mengatakan uji klinisnya masih berproses di BPOM dan tak langsung ke WHO.
Baca lebih lajut »
Komisi VII DPR Ingatkan BPOM Hati-hati Beri Izin Obat COVID-19 UnairPenemuan obat COVID-19 yang diklaim oleh Universitas Airlangga (Unair) Surabaya hasil kerja sama dengan TNI dan Badan Intelijen...
Baca lebih lajut »
Uji Klinik Obat Kombinasi Covid-19 Unair, Ini Temuan Kritis BPOMKepala Badan POM, Penny Lukito, mengungkapkan bahwa ditemukan beberapa gap dalam uji klinik obat kombinasi baru untuk Covid-19 yang dilakukan Unair.
Baca lebih lajut »