BPOM Sebut 'Obat Corona' Unair Belum Tunjukkan Perbedaan Signifikan

Indonesia Berita Berita

BPOM Sebut 'Obat Corona' Unair Belum Tunjukkan Perbedaan Signifikan
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 44 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 21%
  • Publisher: 51%

'Hasilnya belum menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Suatu riset harus menunjukkan hasil yang cukup berbeda dibandingkan terapi pengobatan yang standar,' kata Kepala BPOM, Penny K Lukito. via detikHealth

"Hasilnya belum menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Suatu riset harus menunjukkan hasil yang cukup berbeda dibandingkan terapi pengobatan yang standar," kata Kepala BPOM, Penny K Lukito, dalam konferensi pers di channel YouTube BPOM, Rabu .

Penny menyebut hingga kini temuan atau kritik dari obat Corona Unair yang disampaikan, belum ada perbaikan lebih lanjut. Penny menegaskan hingga saat ini belum menerima laporan dari Unair terkait hal tersebut."Kita akan memastikan bahwa hasil dari uji klinik ini teruji validitasnya.

Tidak lantas langsung diberikan izin. Penny menyebut ada 20 hari penilaian terkait obat Corona untuk akhirnya mendapatkan izin edar. Hal ini dilakukan bersama-sama dengan komite etik penilaian obat BPOM. "Prosesnya 20 hari kerja menuju proses penilaian dalam 20 hari itu. Memastikan dulu bahwa uji klinik itu sudah benar. Untuk mendapatkan surat izin edar," pungkasnya.

Tiga kombinasi obat yang diteliti oleh Universitas Airlangga yang didukung Badan Intelijen Negara dan TNI-AD, adalah seperti berikut.Kombinasi kedua, Lopinavir/Ritonavir dan Doxycyclin

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

detikcom /  🏆 29. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

BPOM Sebut Obat Corona Unair-TNI AD-BIN Masuk Kategori KerasBPOM Sebut Obat Corona Unair-TNI AD-BIN Masuk Kategori KerasBPOM menyatakan obat Covid-19 yang dikembangkan Unair-BIN-TNI AD termasuk kategori obat keras.
Baca lebih lajut »

Unair Klaim Temukan Kombinasi Obat Covid-19, IDI: Wasitnya BPOMUnair Klaim Temukan Kombinasi Obat Covid-19, IDI: Wasitnya BPOM'Kita tunggu putusan Badan POM. Tapi jangan apriori kalau ada dokter yang menemukan kombinasi obat Covid-19, ini efeknya bagus,' ujar Wakil Ketua IDI
Baca lebih lajut »

BPOM Diharapkan Beri Izin Obat Covid-19 Temuan Unair, BIN, dan TNI ADBPOM Diharapkan Beri Izin Obat Covid-19 Temuan Unair, BIN, dan TNI ADKomisi IX selalu mendorong supaya BPOM mempercepat proses, terutama terkait penemuan untuk pengobatan Covid-19, baik obat terkait Unair ini maupun herbal.
Baca lebih lajut »

Obat Covid Unair Belum ke WHO, BIN Sebut Masih Diproses BPOMObat Covid Unair Belum ke WHO, BIN Sebut Masih Diproses BPOMSoal tudingan obat Covid-19 temuan Unair tak terdaftar di WHO, BIN mengatakan uji klinisnya masih berproses di BPOM dan tak langsung ke WHO.
Baca lebih lajut »

Komisi VII DPR Ingatkan BPOM Hati-hati Beri Izin Obat COVID-19 UnairKomisi VII DPR Ingatkan BPOM Hati-hati Beri Izin Obat COVID-19 UnairPenemuan obat COVID-19 yang diklaim oleh Universitas Airlangga (Unair) Surabaya hasil kerja sama dengan TNI dan Badan Intelijen...
Baca lebih lajut »

Uji Klinik Obat Kombinasi Covid-19 Unair, Ini Temuan Kritis BPOMUji Klinik Obat Kombinasi Covid-19 Unair, Ini Temuan Kritis BPOMKepala Badan POM, Penny Lukito, mengungkapkan bahwa ditemukan beberapa gap dalam uji klinik obat kombinasi baru untuk Covid-19 yang dilakukan Unair.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-26 09:05:06