Warga Dusun Sumberlangsep, Lumajang, memilih nekat menyebrang banjir lahar Semeru agar bisa pulang. Dusun mereka terisolir akibat banjir lahar.
Warga yang setiap hari beraktifitas di luar dusun terpaksa harus menunggu banjir surut supaya bisa kembali ke rumah bertemu dengan keluarga.Dengan saling berpegangan satu sama lain, mereka menerjang banjir agar segera sampai di rumah.
"Saya terpaksa nyebrang karena sudah mau maghrib. Ini tadi barengi kakak biar ada pegangannya," ujar Sukir, salah satu warga Dusun Sumberlangsep. Kondisi yang sudah mulai gelap, dengan matahari tenggelam di sisi barat, membuat beberapa warga memutuskan untuk mengambil langkah nekat tersebut.Sementara itu, Wildan, warga lainnya, memilih untuk menunggu di pinggir sungai hingga debit air surut. Ia membawa sepeda motor dan tidak merasa aman untuk menyeberangi banjir.Dusun Sumberlangsep memang sering terisolasi saat banjir lahar Gunung Semeru melanda.
Ketika banjir terjadi dalam skala besar dan berlangsung lama, warga tidak bisa melaksanakan aktivitas sehari-hari, baik bekerja maupun sekolah untuk anak-anak yang tinggal di sana. Banjir lahar Gunung Semeru kembali terjang aliran Sungai Regoyo, Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat .https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3DBanjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah TerdampakGerald Vanenburg Siap Beri Segenap Hati untuk Timnas IndonesiaWalhi Jatim Tegaskan HGB di Perairan Sidoarjo Tidak Pernah Jadi Daratan
Banjir Lahar Semeru Warga Nekat Nyebrang Banjir Lahar Semeru Untuk Pu Sebagian Warga Nunggu Banjir Lahar Semeru Surut
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Patahan Tanah Sepanjang 1,5 Kilometer Ancam Rumah Warga di Dusun Nenu, NTTPergerakan dan pergeseran tanah yang terjadi di Dusun Nenu, Desa Paan Leleng, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak pertengahan Desember 2024 berpotensi mengakibatkan kerusakan pada sejumlah rumah warga. Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Geologi (BGP MBG) telah melakukan kajian dan mengidentifikasi beberapa faktor utama yang memicu pergerakan tanah, termasuk curah hujan tinggi, kondisi geologi yang rentan, lereng yang terjal, permukaan air tanah yang dangkal, drainase yang tidak teratur, dan perubahan tata guna lahan.
Baca lebih lajut »
Warga Jambi Nekat Terjun ke Sungai usai Ketahuan Mencuri SawitAri Jusman, 31 tahun, warga Desa Rukam, Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muaro Jambi, ditangkap polisi setelah nekat terjun ke Sungai Batanghari.
Baca lebih lajut »
Seragam Sekolah Anak Terendam Banjir, Warga Lampung Harapkan Bantuan PemdaWarga Bandar Lampung mengharapkan bantuan pemerintah, sebab banjir yang melanda wilayahnya sudah membuat warga sulit beraktivitas.
Baca lebih lajut »
Banjir Batang Merusak Rumah Warga dan Enam Jembatan, 500 Warga MengungsiBanjir terjadi setelah hujan lebat dan cukup lama mengguyur wilayah selatan Kabupaten Batang.
Baca lebih lajut »
Konflik Warga dan Aktivitas Pertambangan di Kalimantan TimurPembangunan berkelanjutan di Kalimantan Timur diuji oleh konflik antara warga dan aktivitas pertambangan. Tragedi di Dusun Muara Kate dengan tewasnya warga karena penyerangan diduga terkait penolakan warga terhadap truk pengangkut batubara, menonjolkan perlunya penerapan pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan warga.
Baca lebih lajut »
Pelaku Curanmor Tembak Warga di SrengsengPencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Jakarta Barat berujung penembakan warga oleh pelaku. Pelaku nekat melepaskan tembakan saat aksinya diketahui warga.
Baca lebih lajut »