JPNN.com : Polsek Mandau menangkap seorang pria yang terlibat peredaran uang palsu di Jalan Lintas Duri-Dumai KM 15, Desa Boncah Mahang, Bathin Solapan, Be...
jpnn.com, BENGKALIS - Polsek Mandau menangkap seorang pria yang terlibat peredaran uang palsu di Jalan Lintas Duri-Dumai KM 15, Desa Boncah Mahang, Kecamatan Bathin Solapan, Bengkalis , Riau.
Pria bernama Reza Ananda, 20, itu ditangkap saat menggunakan uang palsu sebagai alat pembayaran pada Jumat malam. Kapolsek Mandau, AKP Primadona mengatakan Reza merupakan seorang sales yang berdomisili di Jalan Lintas Duri-Dumai KM 19, Desa Boncah Mahang. Baca Juga:“Tersangka kami tangkap setelah menerima informasi dari masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan terkait uang palsu di Jalan Lintas Duri-Dumai KM 15,” kata Primadona kepada JPNN.com Minggu .
Dari hasil penyelidikan awal, diketahui bahwa pelaku mencoba melakukan transaksi jual beli menggunakan uang palsu senilai Rp 3.600.000 yang terdiri dari 34 lembar pecahan Rp 100.000 dan 4 lembar pecahan Rp 50.000.Baca Juga:Berdasarkan hasil interogasi pelaku mengaku mendapatkan uang palsu tersebut dengan cara mencetaknya menggunakan mesin fotokopi di sebuah toko percetakan.
Uang Palsu Sales Cetak Uang Palsu Pencetak Uang Palsu Bengkalis
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Waspada Uang Palsu, Ini Cara Membedakan Uang Asli dan PalsuBeredar video yang menunjukan cara membedakan uang asli dan palsu dengan mengupas uang. Namun, Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim menjelaskan bahwa cara tersebut tidak akurat. Uang palsu maupun uang rupiah asli bisa dibelah dengan cara dikelupas. Masyarakat diminta berhati-hati saat menerima uang.
Baca lebih lajut »
Soal Temuan Sertifikat Palsu Rp745 T di UIN Makassar, BI Buka SuaraBI mengungkapkan temuan senilai Rp 745 triliun adalah sertifikat palsu bukan uang palsu.
Baca lebih lajut »
Kasus Uang Palsu di UIN Makassar: Lebih dari Sekedar KriminalKasus pembuatan uang palsu di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, menghebohkan publik. Awalnya, 17 tersangka ditahan, termasuk ASN, karyawan bank BUMN, dan kepala perpustakaan. Namun, otak di balik pembuatan dan peredaran uang palsu belum terungkap, diduga melibatkan politisi. Polisi telah menyita Rp 22 miliar uang palsu, namun diperkirakan jumlah yang sudah dicetak dan diedarkan jauh lebih besar. Kasus ini mulai diendus polisi pada awal Desember setelah seorang tersangka melakukan transaksi jual beli menggunakan uang palsu di daerah Gowa. Penyelidikan mengarah pada ruang perpustakaan UIN Alauddin, Makassar, dimana polisi menemukan peralatan pembuatan uang palsu, seperti mesin cetak dan perlengkapan lain. Selain itu, juga ditemukan uang yang sudah dicetak dengan nominal ratusan juta rupiah.
Baca lebih lajut »
Publik Pertanyakan Peran Ferdy Sambo dalam Kasus Cetak Uang PalsuBerita ini membahas mengenai kasus cetak uang palsu di Sulawesi Selatan dan adanya dugaan keterlibatan Ferdy Sambo.
Baca lebih lajut »
Dua Pelaku Cetak Uang Palsu Selama Tiga TahunKapolda Sulawesi Selatan mengungkap dua tersangka yang telah mencetak uang palsu dengan kualitas tinggi selama lebih dari dua tahun. Polisi terus mendalami kasus ini untuk mencari kemungkinan keterlibatan pihak lain.
Baca lebih lajut »
BI Bantah Emisi Sertifikat Deposito dan SBN Palsu dalam Kasus Uang Palsu di UIN MakassarBank Indonesia (BI) memastikan bahwa sertifikat deposito BI dan SBN yang ditemukan dalam kasus uang palsu di UIN Makassar adalah palsu. BI menegaskan bahwa tidak pernah menerbitkan sertifikat deposito BI dan SBN tidak memiliki bentuk fisik dokumen.
Baca lebih lajut »