Beberapa studi menunjukkan bahwa selimut yang tebal mungkin memiliki manfaat bagi individu yang mengalami kecemasan, autisme, atau gangguan perhatian/hiperaktivitas (ADHD).
Pada umumnya, diperkirakan bahwa penggunaan selimut yang tebal dapat meningkatkan kualitas tidur, mengurangi tingkat kecemasan, serta meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Tekanan ini memiliki potensi untuk memberikan beberapa manfaat, seperti mengurangi tingkat stres dan kecemasan, meningkatkan mood, serta mendukung kualitas tidur yang lebih baik. Penggunaan selimut tebal tampaknya membantu otak dalam mengelola informasi sensorik dengan lebih baik.Berikut adalah beberapa manfaat dari penggunaan selimut tebal.Menurunkan Tingkat StresTekanan yang diberikan oleh selimut tebal pada tubuh mampu meningkatkan produksi serotonin. Hormon ini memiliki peran dalam meningkatkan perasaan tenang dan memperbaiki suasana hati.
Dengan demikian, pemakaian selimut tebal secara umum dapat memperbaiki kualitas tidur dengan menurunkan kadar kortisol dan meningkatkan kadar melatonin.Meredakan Nyeri KronisDalam sebuah penelitian pada tahun 2022 yang melibatkan 94 orang dewasa yang menderita nyeri kronis, disimpulkan bahwa penggunaan selimut berat dapat mengurangi persepsi terhadap nyeri kronis secara signifikan.
Gangguan tidur: Sebuah studi kecil yang melibatkan empat peserta yang mengalami sensitivitas sensorik dan insomnia menunjukkan bahwa setelah menggunakan selimut berbahan tebal, kualitas tidur mereka meningkat.
Selimut Tebal Gangguan Tidur Kecemasan Stres
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Syahrun, Satpam Perusahaan Tambang Nikel yang Tewas Tertimpa LongsorKorban berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi tidur tertutup selimut.
Baca lebih lajut »
Tidur Malam Kurang dari 7 Jam per Hari Bikin Umur PendekSebuah studi baru menunjukkan bahwa orang dengan obstructive sleep apnea (OSA) yang tidur kurang dari tujuh jam semalam memiliki risiko kematian lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidur lebih lama. Gangguan tidur tersebut menyebabkan otot tenggorokan menjadi rileks dan menghalangi saluran napas bagian atas seseorang, sehingga memicu gangguan pernapasan saat tidur. Berdasarkan penelitian, orang yang menderita apnea tidur obstruktif dan kurang tidur memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena resistensi insulin, obesitas viseral, dan juga hipertensi.
Baca lebih lajut »
4 Cara Mengatur Pola Tidur pada Saat Puasa agar Badan Tetap Bugar dan Tidak NgantukCara mengatur ulang jam tidur yang berantakan selama puasa agar tidak menurunkan kuantitas dan kualitas tidur.
Baca lebih lajut »
100 Kata-Kata Tidur Menenangkan Hati dan Pikiran, Penuh KasihKata-kata tidur dapat menjadi obat yang ampuh, untuk menenangkan hati dan pikiran kita sebelum tidur.
Baca lebih lajut »
10 Cara Lawan Insomnia dengan Obat Tidur Alami, Bantu Rileks Tubuh saat TidurBerikut ini sejumlah rekomendasi obat tidur alami untuk membantu seseorang mengatasi gangguan insomnia.
Baca lebih lajut »
Bahaya Tidur Dengan Lampu MenyalaTidur dengan lampu nyala dapat mengurangi kualitas tidur. Ternyata lampu menyala saat tidur meningkatkan risiko obesitas, kanker, dan diabetes.
Baca lebih lajut »