Muncul dugaan riset obat Covid-19 Unair belum dipublikasikan sesuai standar dunia.
Obat Covid-19 pertama di dunia disebut sedang dirumuskan oleh peneliti dari Universitas Airlangga di Surabaya, Jatim. Obat Covid-19 itu dibuat Unair lewat kerja samanya dengan Badan Intelijen Negara , TNI AD, dan BPOM.
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UI itu mengingatkan seharusnya tim Unair ikut prosedur yang terbuka, dan dilaporkan hasilnya dalam pertemuan akademis yang memahami prosedur uji klinik. Pasalnya, semua harus mengedepankan aspek transparan. Dikatakan Pandu, selama tahapan riset harus dipantau oleh tim clinical monitoring yang independen.
Pandu juga mengingatkan agar setiap ada perubahan protokol riset harus dilaporkan dan direview oleh Komite Etik Penelitian yang independen dan disetujui oleh BPOM. Komite Etik yang independen, Pandu melanjutkan, sebaiknya dari Balitbangkes Kementerian Kesehatan dan beberapa pakar dari luar Unair sendiri.
"Walau ini pun juga tidak otomatis karena akan melihat apakah hasil ini konsisten dengan penelitian lain di luar negeri," jelas Prof Ari, Selasa .Dia mencontohkan, salah satu uji klinik obat yang pernah UI lakukan dengan menggunakan kombinasi obat yakni pada penanganan pasien dengan infeksi kuman H pylori. Uji klinik dilakukan secara Double-Blinded Randomized Clinical Trial, artinya peneliti dan pasien tidak tahu obat yang diberikan.
Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia Zubairi Djoerban turut menanggapi klaim temuan obat Covid-19 Unair. Zubairi mengatakan, Hydroxychloroquine merupakan obat yang resisten terhadap malaria dan ternyata efektif untuk beberapa penyakit lainnya, seperti lupus. Sebelumnya, Chloroquine juga diduga bermanfaat untuk mengobati SARS yang pernah menjadi wabah pada 2002 hingga 2004.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Update Covid-19: Tambah 1.821, Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Jadi 141.370Penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 1.821 ini didapat dari hasil pemeriksaan spesimen sebanyak 12.453.
Baca lebih lajut »
Epidemiolog UI Sebut Obat Covid-19 Unair, TNI, dan BIN Belum Diregistrasi WHOAhli epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono, meragukan validitas riset Unair, TNI, BIN terkait kombinasi obat Covid-19.
Baca lebih lajut »
Unair Temukan Kombinasi Obat Covid-19 Pertama di Dunia |Republika OnlineRektor Unair menjelaskan obat tersebut merupakan kombinasi dari berbagai macam obat.
Baca lebih lajut »
Obat Covid-19 Unair, Pakar Nilai Ada Beberapa Hal Tak Lazim, Kok Bisa?Menurut salah satu peneliti di Indonesia, data yang dimuat dalam paparan temuan obat Covid-19 tidak lazim atau ada beberapa data yang tidak lengkap.
Baca lebih lajut »
Yahya Zaini: Izin Edar Obat Covid-19 Temuan Unair, BIN, dan TNI AD Harus DipercepatKomisi IX DPR mendorong BPOM mempercepat perizinan agar obat COVID-19 hasil penelitian tim Unair, BIN dan TNI AD bisa segera diproduksi dan diedarkan. obatcovid-19
Baca lebih lajut »
Unair: Kombinasi obat penawar COVID-19 tunggu izin produksi BPOMRektor Universitas Airlangga Surabaya Prof Mohammad Nasih mengatakan tiga kombinasi obat penawar COVID-19 hanya tinggal menunggu izin dari Badan Pengawas Obat ...
Baca lebih lajut »