Dari lima kombinasi obat penawar COVID-19, hanya tiga yang disarankan karena mempunyai potensi penyembuhan terbesar, kata Rektor Unair.
Ketiganya yakni Lopinavir/Ritonavir dan Azithromycin, Lopinavir/Ritonavir dan Doxycycline, serta Hydrochloroquine dan Azithromyci.
Ketiganya yakni Lopinavir/Ritonavir dan Azithromycin, Lopinavir/Ritonavir dan Doxycycline, serta Hydrochloroquine dan Azithromyci. Dalam pertemuan dengan BPOM, pihaknya juga akan mendiskusikan teknis yang berkaitan bahan-bahan obat dengan pihak Kimia Farma dan Lembaga Biologi Angkatan Darat yang akan memproduksi obat penawar tersebut.
"Dari inspeksi ini, temuan-temuannya sudah kami tindak lanjuti. Tidak ada pertemuan merger. Jadi, ditindaklanjuti langsung," tambah Rektor Unair.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Unair Temukan Kombinasi Obat Covid-19 Pertama di Dunia |Republika OnlineRektor Unair menjelaskan obat tersebut merupakan kombinasi dari berbagai macam obat.
Baca lebih lajut »
Jenderal Andika dan Komjen Gatot Sosialisasikan Uji Klinis Kombinasi Obat COVID-19Wakil Ketua PCPEN, Jenderal TNI Andika Perkasa melakukan pertemuan dengan stakeholder guna melakukan sosialisasi hasil uji...
Baca lebih lajut »
DPR Dukung Tindak Lanjut Uji Klinis Kombinasi Obat COVID-19Uji kinis fase 3 kombinasi obat COVID-19 oleh Universitas Airlangga dan Badan Intelijen Negara (BIN) serta TNI AD mendapat dukungan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Baca lebih lajut »
Obat untuk Covid-19 Hasil Racikan Unair sudah Tahap Akhir Uji Klinis, Mohon DoanyaUnair berharap bila tidak ada halangan dan BPOM dalam memberikan surat izin edar maka obat kombinasi untuk pasien covid-19 itu bisa diproduksi pada September. obatcovid-19
Baca lebih lajut »
Unair telah selesaikan uji klinis tahap ketiga obat penawar Covid-19Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur telah menyelesaikan uji klinis tahap ketiga obat penawar untuk penanganan pasien Covid-19.\r\n\r\n"Karena ...
Baca lebih lajut »