Pemerintah harus memperhatikan nasib karyawan perusahaan industri otobus terkait adanya larangan mudik lebaran tahun ini. laranganmudik
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia , Kurnia Lesani Adnan mengatakan, larangan mudik pada lebaran tahun ini membuat pemilik Perusahaan Otobus mengalami penurunan pendapatan secara drastis. Pasalnya, adanya kebijakan larangan mudik tahun ini membuat seluruh pemilik perusahaan bus Antar Kota Antar Propinsi harus berenti beroperasi. "Bus AKAP hari ini yang beroperasi tinggal 10 persen.
Baca Juga: Menurut Kurnia, pemerintah harus bisa memperhatikan nasib karyawan perusahaan industri otobus ketika larangan mudik tahun diberlakukan. "Di industri transportasi darat dari karyawan hingga sopir itu semuanya ada sekitar 1,3 juta orang di seluruh Indonesia. Terus itu mau bagaimana nasibnya," tanyanya. Bukan hanya bus AKAP saja yang tidak beroperasi, tetapi perusahaan bus pariwisata sejak akhir Maret 2020 lalu sudah menghetikan operasi kendaraanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Legislator: Larangan Mudik Harus Disertai Edukasi ke Publik |Republika OnlineWakil Ketua Komisi IX DPR mendukung larangan mudik dan meminta disertai edukasi.
Baca lebih lajut »
PPP: Larangan Mudik harus Diikuti Persiapan MatangUntuk mencegah masyarakat tidak mudik, aturan itu harus dilaksanakan juga oleh pemda-pemda dengan meningkatkan pengawasan di daerahnya masing-masing.
Baca lebih lajut »
Ada Larangan Mudik Tetapi Tolong Perhatikan Nasib 1,3 juta Awak Bus IndonesiaPemerintah diminta memerhatikan nasib perusahaan otobus dan para pekerjanya di tengah larangan mudik lebaran. Jokowilarangmudik
Baca lebih lajut »
Larangan Mudik Lebaran 2020 Telah Diumumkan, Ini 5 FaktanyaJika masih ada masyarakat yang nekat mudik, pemerintah siapkan denda hingga Rp 100 juta.
Baca lebih lajut »
Larangan Mudik, Pengusaha Bus Kecewa Tak Diajak DiskusiKetua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia, Kurnia Lesani Adnan, mengaku belum pernah diajak berdiskusi soal kebijakan larangan mudik lebaran tahun ini.
Baca lebih lajut »