KPK memanggil tiga pensiunan TNI AD sebagai saksi dalam penyidikan kasus korupsi PT.DI.
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi memanggil tiga pensiunan TNI Angkatan Darat sebagai saksi dalam penyidikan kasus korupsi pengadaan kegiatan penjualan dan pemasaran pada PT Dirgantara Indonesia Tahun 2007-2017.
Tiga pensiunan TNI AD, yakni FX Bangun Pratiknyo yang juga pernah menjabat Staf Khusus Kepala Staf TNI Angkatan Darat , Aris Supangkat, dan Catur Puji Santoso.Sebelumnya pada Rabu , KPK juga telah memeriksa dua pensiunan TNI AD lainnya, yaitu Mayjen TNI Mulhim Asyrof dan Zemvani Abdul Karim. Selain Budi, KPK pada 12 Juni 2020 juga telah menetapkan mantan Asisten Direktur Bidang Bisnis Pemerintah PT DIDalam konstruksi perkara disebut bahwa pada awal 2008, tersangka Budi dan tersangka Irzal bersama-sama dengan para pihak lain melakukan kegiatan pemasaran penjualan di bidang bisnis di PT DI.
Selama 2011 sampai 2018, jumlah pembayaran yang telah dilakukan oleh PT DI kepada enam perusahaan mitra/agen tersebut terdiri dari pembayaran Rp205,3 miliar dan 8,65 juta dolar AS atau sekitar Rp125 miliar, akibatnya total terjadi kerugian negara yang nilainya sekitar sekitar Rp330 miliar.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
KPK Periksa 3 Pensiunan TNI AD, Usut Aliran Dana Terkait Kasus PT DI(KPK) menjadwalakan pemeriksaan tiga orang pensiunan TNI Angkatan Darat sebagai saksi kasus dugaan korupsi di PT Dirgantara Indonesia.
Baca lebih lajut »
Usut Kasus Korupsi di Waskita Karya, KPK Periksa 5 SaksiKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengusut kasus korupsi di tubuh PT Waskita Karya, dan ada lima saksi yang diperiksa KPK hari ini. KasusWaskitaKarya
Baca lebih lajut »
Firli Bahuri: KPK Sentral Pemberantasan Korupsi |Republika OnlineKPK akan tetap memegang sentral pemberantasan korupsi
Baca lebih lajut »
Wapres Minta KPK dan Kementerian/Lembaga Persiapkan Aksi Pencegahan KorupsiMa'ruf meminta aksi pencegahan itu secara lebih spesifik dan fokus menyasar sektor strategis.
Baca lebih lajut »