Salah satu kelompok etnik bersenjata di Myanmar mengatakan pada Senin, bahwa mereka telah merebut sebuah pusat komando militer dan menawan ratusan personel junta di wilayah barat, di negara bagian Rakhine. Perkembangan ini merupakan pukulan terbaru bagi pihak militer. Sejumlah pertempuran...
FILE - LT Saw Kaw, seorang prajurit Tentara Pembebasan Nasional Karen , berjalan bersama anggota timnya setelah memeriksa rumah seorang pejabat tinggi militer Myanmar di Batalyon Infanteri 275 di Myawaddy, 15 April 2024.Print
Militer masih menguasai ibu kota negara bagian itu, Sittwe, tetapi para anggota AA telah merebut wilayah di distrik-distrik sekitarnya, termasuk basis-basis militer di perbatasan dengan India dan Bangladesh. “Video merekam deputi komandan MOC 15 setelah pengepungan selama beberapa waktu,” papar sebuah pesan tertulis yang dipublikasikan dalam bahasa Burma, China dan Inggris.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kelompok Etnis Bersenjata Myanmar Eksekusi Tiga PersonelnyaSebuah kelompok bersenjata etnis minoritas Myanmar telah mengeksekusi tiga personelnya setelah sidang terbuka yang diadakan di sebuah kota yang direbut dari militer pada bulan Januari. Demikian seperti dilaporkan oleh media yang berafiliasi dengan kelompok tersebut. Daerah perbatasan Myanmar...
Baca lebih lajut »
Myanmar: Perang Saudara dan Kubu-Kubu Kelompok EtnisKudeta militer empat tahun lalu,menjerumuskan Myanmar ke dalam perang saudara. Sekarang makin banyak kelompok bersenjata yang terpecah-pecah dalam kelompok etnis.
Baca lebih lajut »
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 TriliunPada 16 April 2024, staf menemukan lubang di langit-langit ruang penyimpanan salah satu cabang di Gaza.
Baca lebih lajut »
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp1,12 Triliun, Klaim Antek HamasDana yang dirampok kelompok bersenjata tersebut disebutkan diambil dari brankas beberapa cabang Bank Palestina.
Baca lebih lajut »
Kelompok Bersenjata Papua Disebut OPM, Panglima TNI Ungkap AlasannyaPanglima TNI memberikan penjelasan pergantian sebutan KST jadi OPM. Simak!
Baca lebih lajut »
DPR Minta Pemerintah Harus Satu Sikap Soal Label Kelompok Bersenjata di PapuaMenurut politisi Golkar ini, adanya perubahan penyebutan ini mempengaruhi terkait penindakan TNI terhadap kelompok bersenjata Papua itu.
Baca lebih lajut »