Adinda Priyanka
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan menyampaikan usulan kenaikan tarif iuran peserta BPJS Kesehatan untuk setiap kelas. Iuran yang diusulkan Kemenkeu tersebut lebih tinggi dari yang digadang-gadang Dewan Jaminan Sosial Nasional .
Sri Mulyani menekankan, kenaikan tarif ini menjadi upaya untuk mengatasi defisit BPJS Kesehatan yang terus naik. Menurut DJSN, defisit BPJS Kesehatan tahun ini diprediksi menyentuh Rp 28,3 triliun."Posisi di 2019, BPJS telah sampaikan surat ke kami bahwa tahun ini akan defisit sebesar itu," ucapnya dalam rapat kerja gabungan Komisi XI dan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa .
Dalam program JKN, Sri mengatakan, seharusnya iuran peserta ditinjau setiap dua tahun sekali. Hanya saja, program JKN Indonesia kerap dikaitkan secara politis sehingga kebijakannya kerap tertunda sehingga isu kenaikan iuran tidak diimplementasikan dengan benar. Sri menuturkan, talangan pemerintah pusat kepada pemda itu berlaku hingga akhir tahun ini. Per Januari 2020, pemda harus membayarnya sendiri melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah masing-masing. ' APBD jadi tidak perlu berubah,' tuturnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
DJSN Usulkan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Ini BesarannyaMenkeu Sri Mulyani mengusulkan iuran BPJS Kesehatan naik dua kali lipat.
Baca lebih lajut »
BPJS Kesehatan Belum Bisa Menjawab Apakah Kenaikan Iuran Bisa Menutup Defisit - Tribunnews.comBadan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melihat solusi kenaikan iuran tidak akan langsung dapat menyelesaikan permasalahan
Baca lebih lajut »
Iuran BPJS Naik, Kualitas Ditagih
Baca lebih lajut »
BPJS Kesehatan Tunggu Keputusan PemerintahBPJS Kesehatan tidak bisa dibiarkan sendirian menanggung beban sebagai operator untuk mewujudkan negara kesejahteraan.
Baca lebih lajut »
BPJS Kesehatan masih pelajari tawaran kerja sama dengan asuransi ChinaDirektur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengatakan pihaknya masih mempelajari tawaran kerja sama dengan perusahaan asuransi raksasa asal China, Ping An ...
Baca lebih lajut »