Presiden AS, Joe Biden mengumumkan tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel-Hamas di Gaza, pada Rabu (15/1). Pada fase pertama, akan dilakukan pembebasan 33 sandera Hamas yang akan ditukar dengan pembebasan ratusan tahanan Palestina yang ditahan di Israel.
FILE - Orang-orang berjalan melewati kios-kios yang menjual barang di tengah reruntuhan bangunan yang hancur selama serangan Israel sebelumnya, di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, tanggal 15 Januari 2025.
Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono melalui X, Kamis , mengatakan langkah penting yang harus dilakukan pasca kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel adalah memastikan perjanjian ini dilaksanakan segera dan secara komprehensif untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak. Kekejaman Israel di Palestina telah memakan korban puluhan ribu nyawa warga Palestina, tambahnya.
Meski demikian Hasbi mengatakan tetap pesimis Israel akan mematuhi kesepakatan gencatan senjata ini karena Israel pada dasarnya memang tetap tidak ingin keluar dari Gaza, sementara Hamas sudah berkuasa di sana dan Israel menilai keberadaan organisasi ini sebagai ancaman.Israel, tambah Hasbi, ingin menciptakan pemerintahan sipil di Gaza yang tidak Islamis, yang sejalan dengan kepentingan Israel.
Diwawancarai secara terpisah pengamat hubungan internasional di Universitas Diponegoro Mohamad Rosyidin mengatakan kesepakatan gencatan antara Hamas dan Israel ini patut disambut baik untuk menghentikan kekerasan dan mengembalikan stabilitas di kawasan Timur Tengah, meskipun sebagaimana Hasbi Aswar, ia pesimis.
MUI menyerukan kepada komunitas internasional untuk terus meningkatkan dukungan kemanusiaan melalui lembaga kemanusiaan yang sah dan kredibel.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Indonesia Apresiasi Gencatan Senjata Hamas dan IsraelMenteri Luar Negeri RI, Sugiono, menyambut baik gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang diharapkan menciptakan suasana kondusif. Kesepakatan tersebut akan berlaku mulai 19 Januari 2025 dan mencakup pembebasaan sandera serta penarikan bertahap pasukan Israel dari Jalur Gaza.
Baca lebih lajut »
Hamas Tetap Konsisten pada Tuntutannya, Israel dan Hamas Saling Menuduh dalam Upaya Gencatan SenjataPerundingan gencatan senjata antara Hamas dan Israel menghadapi jalan buntu, dengan kedua belah pihak saling menuduh atas kegagalan mencapai kesepakatan. Hamas menuntut penghentian serangan Israel dan penarikan pasukannya dari Gaza sebagai syarat pembebasan sandera, sementara Israel bersikeras bahwa Hamas harus dibubarkan sebagai syarat untuk gencatan senjata.
Baca lebih lajut »
Putin Kutuk Tindakan Israel di Gaza, Hamas ApresiasiPresiden Rusia Vladimir Putin mengutuk tindakan Israel di Jalur Gaza, meskipun mengakui ia tidak mengetahui tujuan akhir Israel. Pernyataan Putin mendapat apresiasi dari Hamas. Serangan roket dari Gaza menewaskan ratusan orang di Israel, yang kemudian melancarkan operasi militer di Gaza.
Baca lebih lajut »
Perang Israel-Hamas: Mimpi Terburuk IsraelPerang Israel-Hamas yang telah berlangsung selama 444 hari hingga 25 Desember 2024 membawa mimpi terburuk bagi negara Israel modern. Serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 mengakibatkan kematian 1.200 warga Israel dan penculikan 250 orang. Serangan ini juga ditandai dengan berbagai bentuk kekerasan dan kekejaman.
Baca lebih lajut »
Kabinet Israel Belum Menyetujui, Gencatan Senjata Hamas-Israel TerancamNetanyahu menuduh Hamas mengubah-ubah kesepakatan. Hamas membantah dan balas menuduh Netanyahu membuat-buat alasan.
Baca lebih lajut »
Gaza Membara: Pertempuran Sengit Tewaskan Pasukan Zionis, Media Israel Bungkam soal KorbanHamas mengklaim menargetkan kendaraan dan tank Israel, menambah jumlah korban tewas tentara Israel.
Baca lebih lajut »