Hubungan Presiden Rusia, Putin, dan Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, sempat merenggang sebelum pemilu Presiden kemarin.
TEMPO.CO, Minsk – Hubungan antara Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, sempat merenggang sebelum pelaksanaan pemilu Presiden negara itu pada pekan lalu.Ini terjadi setelah Rusia mengurangi jumlah subsidi ke Belarus, yang membantu Lukashenko bertahan sebagai Presiden.“Rusia memandang Belarus sebagai penahan strategis laju NATO dan Uni Eropa,” begitu dilansir Reuters pada Sabtu, 15 Agustus 2020.
”Lukashenko dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, sempat berbicara lewat sambungan telepon kemarin.Soal ini, Kremlin mengatakan kedua pihak merasa yakin semua masalah di Belarus bakal bisa diselesaikan segera.Pernyataan dari kedua pihak menunjukkan adanya referensi soal penyatuan kedua negara atau union state.Pada 1999, kedua negara telah menandatangani kesepakatan untuk membangun satu negara.Belakangan ini, proyek unifikasi itu tidak berjalan seperti yang direncanakan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Presiden Belarus Telepon Putin Minta Bantuan KeamananPresiden Belarus, Alexander Lukashenko, meminta bantuan Presiden Putin saat keduanya berbicara lewat telepon.
Baca lebih lajut »
Vladimir Putin Setuju Bantu Alexander Lukashenko Tangani BelarusPresiden Alexander Lukashenko mengklaim sudah mengamankan kesepakatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengamankan Belarus pasca pilpres
Baca lebih lajut »
Iran Sebut Perjanjian Damai Uni Emirat Arab dan Israel BerbahayaOtoritas Iran mengomentari perjanjian damai antara UEA dan Israel yang baru diumumkan. Iran menyebut kesepakatan yang mengatur normalisasi hubungan antara UEA dan Israel itu 'berbahaya dan tidak sah'. Iran UEA
Baca lebih lajut »
Paula Verhoeven dan Baim Wong Belajar Banyak dari BCL dan Ashraf SinclairPaula Verhoeven mengaku, ia dan Baim Wong banyak belajar dari hubungan BCL dan Ashraf Sinclair
Baca lebih lajut »
50 Polisi Belarus Berpelukan dengan Demonstran Anti-Alexander LukashenkoDemonstran Belarus meneriakkan nama tokoh oposisi Svetlana Tikhanovskaya sebagai Presiden.
Baca lebih lajut »