Anggota Komisi I DPR RI Oleh Soleh dan Amelia Anggraini mengecam keras penembakan WNI yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Satu orang dilaporkan tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka. Mereka mendesak pemerintah mengambil langkah tegas dan cepat dalam menangani kasus tersebut, termasuk mengirim nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia dan meminta agar pemerintah Malaysia terbuka dan transparan dalam mengusut tuntas kasus ini.
Anggota Komisi I DPR RI, Oleh Soleh mengecam keras penembakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Dalam kejadian tersebut, satu orang dilaporkan tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka. Oleh Soleh menyatakan duka mendalam atas kejadian ini dan berharap keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran. Ia menekankan bahwa kejadian ini tidak boleh terulang kembali.
Politikus PKB ini mendesak pemerintah mengambil langkah tegas dan cepat dalam menangani kasus tersebut. Ia meminta semua instansi terkait untuk segera berkoordinasi dan duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan. Oleh juga berharap pemerintah Indonesia mengirim nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia dan meminta agar pemerintah Malaysia terbuka soal kasus ini. Ia khawatir pemerintah Malaysia akan menutup-nutupi kasus ini dan melindungi aparat yang bersalah. Oleh menegaskan bahwa melalui jalur diplomatik, pemerintah Indonesia harus meminta Malaysia terbuka, dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Jika ada aparat Malaysia yang bersalah, menurutnya, mereka harus ditindak tegas dan dijatuhi hukuman setimpal karena telah menghilangkan nyawa warga negara Indonesia. Oleh menyatakan bahwa pemerintah Indonesia harus bekerja keras untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Keadilan harus ditegakkan, dan hal itu bergantung pada diplomasi yang dilakukan pemerintah Indonesia. Sebelumnya, penembakan WNI oleh APMM Malaysia menuai banyak perhatian di tanah air. Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mengecam peristiwa tersebut dan menyatakan bahwa masih banyak tindakan alternatif yang bisa dilakukan sebagai bentuk pencegahan pelanggaran. Amelia Anggraini mendorong Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan KBRI Malaysia untuk melakukan penyelidikan mendalam secara transparan atas dugaan penggunaan kekuatan berlebihan (excessive use of force) oleh APMM atau Coast Guard Malaysia terhadap WNI. Ia juga meminta agar pemerintah Malaysia terbuka terhadap penyelesaian kasus penembakan tersebut dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Amelia mengimbau agar pemerintah Indonesia memastikan tidak terulangnya tindakan serupa di masa depan dan meningkatkan perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia. Ia juga menekankan perlunya pemerintah Indonesia untuk mengimbau masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri untuk melakukannya melalui jalur resmi guna menghindari risiko serupa. Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding mengatakan bahwa pihaknya belum diizinkan untuk menemui WNI yang menjadi korban penembakan di Malaysia. Karding mengungkapkan bahwa pihak Indonesia baru bisa menemui para WNI tersebut pada Rabu 29 Januari 2025. Karding menjelaskan bahwa pihaknya tetap menghormati proses di Malaysia tetapi mendorong agar pemerintah setempat mengusut peristiwa tersebut secara transparan. Ia juga meminta Kemenlu untuk mendorong agar penegakan hukum di Malaysia dibuka secara transparan.
Pekerja Migran Indonesia Penembakan Malaysia Pemerintah Indonesia Diplomasi Keadilan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
KPK Sita Dokumen, Periksa Sekjen DPR RI dalam Kasus Pengadaan Rumah Dinas Anggota DPRKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita sejumlah dokumen dan memeriksa Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar terkait dugaan korupsi dalam pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020.
Baca lebih lajut »
DPR Dukung Penanganan Kasus Penembakan WNI di MalaysiaWakil Ketua DPR, Ahmad R. Muzani, mendesak Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia untuk mengonfirmasi dan mengungkap kasus penembakan lima WNI di Malaysia. DPR juga akan membentuk tim untuk memantau penanganan kasus ini dan menyampaikan belasungkawa atas wafatnya salah satu WNI.
Baca lebih lajut »
WNI Tewas Ditembak, DPR Minta Pemerintah Malaysia Tak Menutupi Kasus IniWarga Negara Indonesia (WNI) yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjadi korban penembakan di perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Hal ini menuai banyak perhatian di tanah air.
Baca lebih lajut »
DPR RI Desak Pembukaan Transparan Kasus Penembakan WNI di MalaysiaMenteri P2MI Abdul Kadir Karding menyampaikan bahwa pihaknya belum diizinkan untuk menemui WNI korban penembakan di Malaysia. DPR RI mendorong langkah diplomatik dan penyelidikan transparan terhadap insiden tersebut.
Baca lebih lajut »
Tragedi Penembakan WNI di Malaysia Dikecam DPRLima pekerja migran Indonesia menjadi korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) pada Jumat 24 Januari 2025. Tragedi ini mengakibatkan satu orang tewas dan empat lainnya luka-luka. DPR RI mengecam tindakan berlebihan APMM dan mendesak pemerintah untuk menyelidiki kasus ini secara tuntas dan transparan.
Baca lebih lajut »
WNI Tewas Ditembak di Malaysia, Pimpinan DPR: Kami Menyayangkan dan MengecamDasco pun menegaskan dirinya sangat menyayangkan dan mengecam atas adanya aksi penembakan tersebut.
Baca lebih lajut »