Pasar saham AS awalnya bergerak sangat positif pada pagi hari.
Liputan6.com, Jakarta Wall Street atau Bursa Saham Amerika Serikat berakhir mendatar terdorong kenaikan harga minyak. Serta laporan klaim pengangguran AS memuncak akibat meluasnya kebijakan lockdown imbas Virus Corona.
Kehilangan pekerjaan akibat pandemi juga kian dalam pada minggu lalu. Data menunjukkan 4,4 juta pekerja AS mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran, sehingga total menjadi 26,4 juta sejak pertengahan Maret. Sementara saham Gilead turun 4,3 persen setelah muncul laporan bahwa penggunaan remdesivir obat antivirus untuk mengobati coronavirus gagal dalam uji klinis. Gilead mengatakan masih menunggu data dari berbagai studi tentang obat ini, dari beberapa analisis.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Saham Wall Street Rontok 'Tersapu' Harga Minyak DuniaBursa saham AS terpuruk pada perdagangan Selasa (21/4) waktu setempat. Indeks Wall Street terjun beban karena aksi jual di pasar minyak.
Baca lebih lajut »
Wall Street Ditutup Datar Akibat Simpang Siur Obat Covid-19Bursa Amerika Serikat atau Wall Street ditutup datar pada perdagangan Kamis (23/4/2020). Gairah pasar atas potensi penemuan Covid-19 memudar.
Baca lebih lajut »
Janji Manis Trump Bikin Wall Street Bangkit, IHSG MengekorAnalis memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 4.520 dan resistance 4.800 ditopang janji manis Presiden Donald Trump membantu sektor minyak.
Baca lebih lajut »
Wall Street Menguat karena Stimulus dan Lonjakan Harga MinyakDow Jones Industrial Average naik 1,99 persen mencapai 23,475 poin.
Baca lebih lajut »
Wall Street turun tajam di tengah keruntuhan harga minyakSaham-saham di Wall Street berakhir turun tajam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena aksi jual kuat sehari sebelumnya di pasar minyak telah ...
Baca lebih lajut »