Hal ini didasari kasus COVID-19 di Brasil yang menyerang 92.000 orang
Liputan6.com, Jakarta - Vaksin influenza disebut dapat menekan derajat keparahan dari COVID-19. Kabar baik ini muncul setelah melakukan penelitian terhadap lebih dari 92 ribu pasien COVID-19 di Brasil.
Studi tersebut menarik kesimpulan sementara bahwa vaksin influenza atau vaksin flu dapat melatih sistem kekebalan seseorang untuk dengan cepat mengenali dan membersihkan organisme berbahaya yang menyerang paru-paru.Namun, dijelaskan bahwa respons semacam ini lebih mungkin terjadi pada vaksin hidup yang dilemahkan, bukan pada vaksin yang tidak aktif atau vaksin di saat virus atau bakteri mati digunakan untuk menghasilkan kekebalan terhadap penyakit yang ditimbulkannya.
Vaksin yang tidak aktif, di sisi lain, tidak menyebabkan sel-T spesifik virus pada seseorang dan oleh karena itu kelemahan dari vaksin ini mungkin berguna sekarang dalam melindungi terhadap COVID-19. Karena flu dan COVID-19 memiliki beberapa epitop dan mekanisme yang sama, ada kemungkinan perlindungan parsial untuk mengurangi keparahan terkait COVID-19 menggunakan vaksinasi influenza.
Selain itu, pasien-pasien tersebut diketahui sudah memiliki penyakit penyerta seperti penyakit kardiovaksular , diabetes militus , obesitas atau memiliki penyakit neurologis , dan penyakit ginjal . Studi tersebut menunjukkan bahwa vaksin influenza tidak meningkatkan risiko hasil yang merugikan setelah COVID-19, tetapi memiliki efek perlindungan. Ini bisa melalui beberapa mekanisme. Salah satunya adalah potensi pencegahan koinfeksi influenza dengan COVID-19, tetapi ini jarang, hanya ditemukan pada 30 kasus di antara populasi besar penelitian.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Cegah Covid-19, Jambi Bentuk Kembali Posko Covid-19 di Wilayah PerbatasanTiga pekan terakhir, kasus Covid-19 meningkat kembali di Jambi.
Baca lebih lajut »
Pakar Satgas COVID-19: Persentase Kematian COVID-19 Jawa Barat di Bawah Nasional dan DuniaPakar Satgas COVID-19 menyebut, persentase kematian COVID-19 Jawa Barat di bawah nasional dan dunia.
Baca lebih lajut »
8% dari Total Kasus Covid-19 di DKI di bawah Usia 19 Tahundr. Dwi Oktavia Handayani menjelaskan, banyak anak yang berusia di bawah 19 tahun banyak yang tidak merasakan gejala Covid-19 alias orang tanpa gejala (OTG).
Baca lebih lajut »
Ilmuwan Inggris Kembangkan Vaksin Tiruan untuk Lawan Covid-19Ilmuwan di Inggris mengembangkan vaksin tiruan Covid-19. Vaksin ini dikembangkan dengan dosis rendah oleh peneliti di Imperial College London.
Baca lebih lajut »
Studi Temukan Kemungkinan Manfaat Vaksin Flu dan BCG Terhadap COVID-19Sambil menunggu vaksin COVID-19 rampung, peneliti melihat beberapa vaksin lain kemungkinan bisa bermanfaat terhadap infeksi virus Corona. Ini penjelasannya. VaksinCorona via detikHealth
Baca lebih lajut »
Ilmuwan Jepang Beralih ke Ulat Sutera untuk Vaksin Covid-19Profesor Universitas Kyushu, Takahiro Kusakabe, dan timnya sedang bekerja untuk mengembangkan vaksin unik menggunakan ulat sutera
Baca lebih lajut »