Kasus uang rupiah palsu buatan sindikat di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, mengundang rasa waswas dari masyarakat. Sejumlah masyarakat pun mempertanyakan keaslian uang yang dimilikinya, bahkan meski baru diambil dari mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Ramdan Denny Prakoso, mengatakan jika mendapatkan uang palsu dari ATM, masyarakat diharapkan segera melapor ke bank yang bersangkutan.BI akan melakukan penelitian terhadap uang tersebut dan akan memberikan informasi hasil penelitian kepada bank yang meminta klarifikasi. Hasil klarifikasi yang dikeluarkan oleh BI dapat berupa uang rupiah asli atau uang tidak asli. Laporan masyarakat dapat digunakan sebagai masukan dalam penguatan fitur pengaman uang. Sedangkan, bagi aparat hukum akan menjadi tindak lanjut pengungkapan kasus pemalsuan uang.Kendati demikian, Ramdan mengungkapkan, secara teknologi, saat ini mesin ATM, CDM (setor tunai), maupun CRM (setor-tarik tunai) dapat mengenali fitur keaslian uang rupiah.
Uang palsu dari ATM , apa yang harus dilakukan jika dapat uang palsu dari ATM , apakah uang palsu dari ATM bisa ditukarKasus uang rupiah palsu buatan sindikat di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, mengundang rasa waswas dari masyarakat.
Pengalaman itu salah satunya dibagikan oleh warganet media sosial X yang mengaku ditolak saat membeli obat di apotek karena uangnya palsu.Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia , Ramdan Denny Prakoso, mengatakan jika mendapatkan uang palsu dari ATM, masyarakat diharapkan segera melapor ke bank yang bersangkutan.Menurut Ramdan, BI akan melakukan penelitian terhadap uang tersebut dan akan memberikan informasi hasil penelitian kepada bank yang meminta klarifikasi.
bagi perbankan untuk pengawasan dan peningkatan kemampuan identifikasi mesin ATM atau CRM," papar Ramdan.
Uang Palsu ATM Bank Indonesia Pemalsuan Uang Keaslian Uang
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Uang Palsu UIN Makassar Disebut Bisa Disetorkan ke Bank karena Tak Terdeteksi Palsu, Ini Kata BIBank Indonesia meluruskan kabar bahwa uang palsu dari UIN Alauddin Makassar bisa disetorkan ke bank.
Baca lebih lajut »
BI Bantah Emisi Sertifikat Deposito dan SBN Palsu dalam Kasus Uang Palsu di UIN MakassarBank Indonesia (BI) memastikan bahwa sertifikat deposito BI dan SBN yang ditemukan dalam kasus uang palsu di UIN Makassar adalah palsu. BI menegaskan bahwa tidak pernah menerbitkan sertifikat deposito BI dan SBN tidak memiliki bentuk fisik dokumen.
Baca lebih lajut »
Sindikat Uang Palsu di UIN Makassar Ditangkap, Uang Palsu Beredar hingga Rp1,5 MiliarPolisi telah menangkap 17 tersangka terkait sindikat uang palsu di UIN Alauddin, Makassar. Uang palsu senilai Rp446,7 juta diamankan, sementara diperkirakan uang palsu senilai Rp1,5 miliar sudah beredar. Uang palsu tersebut dicetak di Perpustakaan Syekh Yusuf dan sulit dikenali.
Baca lebih lajut »
Dua Karyawan Bank BUMN Terlibat Sindikat Uang Palsu di UIN Alauddin MakassarDua dari 17 tersangka sindikat uang palsu yang ditangkap di UIN Alauddin Makassar merupakan oknum karyawan bank BUMN. Polisi menyatakan kedua oknum tersebut terlibat dalam transaksi jual beli uang palsu, namun transaksi dilakukan di luar tempat kerja mereka. Para tersangka dijerat pasal tentang mata uang dan terancam hukuman maksimal 10 tahun hingga seumur hidup.
Baca lebih lajut »
Kepala Bank Indonesia Sulsel: Uang Palsu UIN Makassar Sulit Dibedakan dengan Uang AsliJaringan sindikat pembuatan uang palsu yang diproduksi di dalam ruang perpustakaan kampus UIN Alauddin Makassar akhirnya terbongkar. Ada pegawai BUMN dan dosen yang ikut bermain.
Baca lebih lajut »
Uang Palsu UIN Alauddin Makassar Diklaim Bisa Disetorkan ke BankBeredar kabar bahwa uang palsu yang diproduksi di UIN Alauddin Makassar bisa disetorkan ke bank. Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI), Marlison Hakim, memastikan hal itu tidak benar dan uang palsu tersebut dapat dengan mudah dideteksi oleh mesin perbankan.
Baca lebih lajut »