Presiden AS Donald Trump kembali menjabat dengan tantangan diplomasi yang berbeda. Kemitraan tanpa batas antara China dan Rusia, serta hubungan semakin dekat dengan Korea Utara dan Iran, menciptakan 'aliansi yang tidak suci' yang mengancam pengaruh AS. Trump dihadapkan pada dilema untuk menekan China dan menjalin hubungan baik dengan Rusia sekaligus.
Foto: Presiden AS Donald Trump berbicara pada hari ia menandatangani dokumen saat mengeluarkan perintah eksekutif dan pengampunan bagi para terdakwa 6 Januari di Ruang Oval di Gedung Putih pada Hari Pelantikan di Washington, AS, 20 Januari 2025. Selama masa jabatan pertamanya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerapkan diplomasi khasnya dengan musuh-musuh Washington. Ia secara terbuka berteman dengan Rusia dan Korea Utara sementara secara terpisah memberikan tekanan pada China dan Iran .
Pada Selasa, Putin dan Xi mengusulkan pendalaman lebih lanjut dari kemitraan strategis mereka selama panggilan telepon yang panjang setelah Trump dilantik sebagai presiden AS. "Dilema bagi Trump, yang telah menyatakan keinginan untuk 'berhubungan baik dengan Rusia,' dan yang mencoba menekan China dalam perdagangan, adalah bahwa kemitraan Moskow dengan Beijing membatasi keinginan Rusia untuk terlibat dengan Washington dan kerentanan Tiongkok terhadap tekanan AS," kata Daniel Russel dari Institut Kebijakan Masyarakat Asia yang berbasis di Washington, yang mengepalai kebijakan Asia Timur di bawah mantan Presiden Barack Obama.
DIPLOMASI CHINA RUSIA KOREANUTARA IRAN
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Trump Terpilih Tetap Dihadapkan Sidang Putusan Kasus PenyuapanPresiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump tetap harus menjalani sidang vonis putusan atas kasus dugaan penyuapan. Hakim kemungkinan besar tidak akan menghukumnya.
Baca lebih lajut »
Serangan Rudal Rusia Menargetkan Ukraina dan RusiaRusia melancarkan serangan rudal di Ukraina, menargetkan infrastruktur energi dan menyebabkan ledakan di sebuah gedung apartemen. Ukraina mengklaim menembak jatuh sebagian besar rudal yang diluncurkan. Di Rusia, sebuah ledakan terjadi di sebuah pusat perbelanjaan di Vladikavkaz akibat puing-puing pesawat nirawak Ukraina yang ditembak jatuh.
Baca lebih lajut »
Rangkuman Hari Ke-1.037 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Brutal Rusia di Hari NatalRangkuman hari ke-1.037 serangan Rusia ke Ukraina Kamis (26/12/2024).
Baca lebih lajut »
Penghentian Transit Gas Rusia Melalui Ukraina: Dampak Telak bagi Rusia dan Tantangan bagi Uni EropaPenghentian pasokan gas Rusia melalui Ukraina per 1 Januari 2025 menandai babak baru dalam lanskap energi dan geopolitik Eropa. Keputusan Ukraina untuk tidak memperpanjang kesepakatan transit gas ini dianggap sebagai langkah untuk melindungi kepentingan keamanan nasional, membawa dampak besar bagi Rusia dan Uni Eropa. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut penghentian ini sebagai salah satu kekalahan terbesar Moskow.
Baca lebih lajut »
Kontroversi Video Klip 'Apa Sih', Band Radja Dihadapkan Pada KlarifikasiBand Radja dihadapkan pada kontroversi terkait video klip lagu terbaru mereka, 'Apa Sih'. Vadel Badjideh, aktor yang terlibat dalam video klip tersebut, mengungkapkan ketidakpuasannya atas perlakuan band Radja yang menggantinya dengan wajah monyet. Ia meminta klarifikasi dari pihak band terkait insiden tersebut.
Baca lebih lajut »
PDI-P Dihadapkan pada Penangkapan Hasto Kristiyanto Kasus SuapPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka kasus suap dan perintangan penyidikan. Meski demikian, sejumlah elite PDI-P mencurigai adanya rekayasa dalam penanganan kasus ini dan mengkaitkannya dengan buron Harun Masiku.
Baca lebih lajut »