Tingkatkan Nilai Tambah Sumber Daya Alam Melalui IPTEK

Indonesia Berita Berita

Tingkatkan Nilai Tambah Sumber Daya Alam Melalui IPTEK
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 mediaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 29 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 15%
  • Publisher: 92%

Menurut Menteri Riset dan Teknologi Bambang PS Brodjonegoro, ekonomi negara tidak boleh hanya bergantung kepada ekstraksi sumber daya alam saja. Masyarakat harus mampu menciptakan nilai tambah dari SDA yang ada dengan ilmu pengetahuan dan teknologi

Indonesia dikenal kaya sumber daya alam yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Namun, menurut Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro, ekonomi negara tidak boleh hanya bergantung kepada ekstraksi SDA saja.

"Ekonomi kita tidak boleh hanya bergantung kepada ekstraksi sumber daya alam, baik itu hasil pertanian maupun hasil tambang, tetapi dengan sentuhan teknologi dan sentuhan ilmu pengetahuan, kita harus menciptakan nilai tambah dari sumber daya alam yang kita miliki tersebut," ujar Bambang dalam pernyataan tertulis, Kamis .

"Kita harus menjadikan inovasi sebagai suatu spirit suatu semangat yang muncul di kalangan masyarakat kita. Karena hanya dengan menjadi masyarakat inovatiflah kita bisa menciptakan negara maju," imbuhnya.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

mediaindonesia /  🏆 2. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Dekan Sekolah Farmasi ITB Nilai Riset Obat Covid-19 Unair BerantakanDekan Sekolah Farmasi ITB Nilai Riset Obat Covid-19 Unair BerantakanDekan Sekolah Farmasi ITB meminta Unair mengulang kembali riset obat Covid-19 di bawah pengawasan BPOM.
Baca lebih lajut »

Pakar: Laporan Hasil Riset Obat Covid-19 Harusnya ke BPOM |Republika OnlinePakar: Laporan Hasil Riset Obat Covid-19 Harusnya ke BPOM |Republika OnlineUnair malah melaporkan hasil risetnya lebih dulu ke TNI dan BIN alih-alih ke BPOM.
Baca lebih lajut »

Daftar Riset Obat COVID-19 di Berbagai Negara yang Diklaim MenjanjikanDaftar Riset Obat COVID-19 di Berbagai Negara yang Diklaim MenjanjikanRiset obat COVID-19 di berbagai negara tengah dikembangkan. Ada beberapa yang diklaim memberikan efek menjanjikan. Berikut rangkumannya: via detikHealth
Baca lebih lajut »

Konsorsium Riset: Belum Ada Obat Khusus Covid-19 |Republika OnlineKonsorsium Riset: Belum Ada Obat Khusus Covid-19 |Republika OnlineKonsorsium Riset membantah klaim yang menyebut telah menemukan obat Covid-19.
Baca lebih lajut »

Konsorsium Riset Covid-19 Tegaskan, Belum Ada Obat Covid-19 di DuniaKonsorsium Riset Covid-19 Tegaskan, Belum Ada Obat Covid-19 di DuniaKetua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemeristek/BRIN menegaskan bahwa hingga saat ini, belum ada obat yang spesifik untuk Covid-19 di dunia.
Baca lebih lajut »

Konsorsium Riset: Belum Ada Obat yang Bisa Diklaim untuk COVID-19Konsorsium Riset: Belum Ada Obat yang Bisa Diklaim untuk COVID-19Berbagai klaim penemuan obat COVID-19 bermunculan. Konsorsium riset dan inovasi COVID-19 memastikan belum ada obat yang bisa diklaim spesifik untuk COVID-19. via detikHealth
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-04-13 05:15:48