SEBUAH terobosan besar baru menunjukkan bahwa benralizumab lebih efektif dibandingkan pengobatan menggunakan tablet steroid dalam mengatasi serangan asma atau PPOK
Nilai gift yang diterima pelaku live hanya berkisar 30% dari harga asli gift. Karena itu, kue terbesar tetap menjadi bagian platform medsos.Terobosan Pengobatan Asma dan PPOK, Benralizumab .
Pengobatan PPOK selama ini biasanya mengandalkan steroid inhalasi atau oral untuk mengurangi peradangan, membuka saluran napas, dan meredakan gejala seperti sesak napas dan batuk.Profesor Mona Bafadhel, peneliti utama uji coba dari King’s Centre for Lung Health, menjelaskan bahwa benralizumab menawarkan solusi yang lebih efektif dibandingkan dengan tablet steroid.
Penelitian ini menggunakan metode uji coba terkontrol plasebo buta ganda, yang berarti baik peserta maupun peneliti tidak tahu obat atau pengobatan mana yang diberikan kepada masing-masing kelompok.Hasil penelitian menunjukkan bahwa suntikan benralizumab, terutama saat diberikan pada titik eksaserbasi, memberikan hasil yang jauh lebih baik dibandingkan dengan pengobatan menggunakan tablet steroid.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Terobosan Pengobatan Asma PPOK, Suntikan Antibodi Benralizumab Lebih Efektif dari Steroid?Pengobatan baru dengan suntikan antibodi benralizumab disebut-sebut mampu menjadi terobosan besar bagi penderita asma dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis).
Baca lebih lajut »
Pengobatan baru untuk serangan asma dan PPOKBagi jutaan orang yang menghadapi asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), dosis lebih tinggi dari suntikan antibodi yang sudah ada dapat menjadi ...
Baca lebih lajut »
Uji Klinis Pertama Chip Graphene untuk Pengobatan Tumor Otak Buka Peluang Terobosan MedisSebuah perangkat inovatif berbasis graphene yang dapat mendeteksi sel kanker otak berdasarkan emisi listriknya akan menjalani uji klinis pertama di dunia
Baca lebih lajut »
PPOK Lebih Sering Menyerang Laki-laki, Kebiasaan Merokok Jadi Faktor UtamaPenyakit paru obstruktif kronik (PPOK) lebih banyak ditemukan pada laki-laki karena kebiasaan merokok yang juga lebih tinggi pada pria. Merokok merupakan penyebab utama PPOK, yang di Indonesia mencapai 16 juta kasus dengan 57 persen di antaranya laki-laki. Di negara berpenghasilan tinggi, 70 persen kasus PPOK disebabkan oleh merokok, sedangkan di negara berpenghasilan rendah-menengah, merokok menyebabkan 30-40 persen kasus PPOK.
Baca lebih lajut »
Kemenkes upayakan pencegahan PPOK dengan edukasi, promosi deteksi diniKementerian Kesehatan melakukan langkah-langkah pencegahan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) melalui edukasi serta promosi deteksi dini dalam rangka Hari ...
Baca lebih lajut »
[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Hari PPOK Sedunia & Check Up Gratis dari PemerintahIronisnya, penyakit paru obstruktif kronis ini pada dasarnya adalah 'irreversible', walaupun memang dapat dikontrol.
Baca lebih lajut »