Meta dikabarkan akan melakukan PHK terhadap 12.000 karyawan Facebook.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA - Meta Platforms dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja secara diam-diam untuk memangkas jumlah karyawan Facebook hingga 12.000 orang akibat hambatan global dan penurunan belanja.
Menurut laporan tersebut, potensi PHK terungkap minggu lalu dalam sebuah posting oleh seorang pekerja Meta di Blind, sebuah aplikasi yang populer di kalangan pekerja teknologi yang memerlukan alamat email perusahaan yang valid untuk digunakan secara anonim. Dengan begitu banyak orang yang dianggap berkinerja buruk, dan beberapa diberi waktu 30 hari untuk mencari posisi baru di perusahaan atau keluar, salah satu staf mengatakan Meta pada dasarnya melakukan pemutusan hubungan kerja secara diam-diam.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Meta Diam-Diam Mau PHK 12.000 Karyawan?Meta dikabarkan diam-diam akan mem-PHK 12.000 karyawannya karena kondisi ekonomi yang sulit dan pertumbuhan pendapatan yang kurang baik.
Baca lebih lajut »
Anda Pernah Diminta Login dengan |em|Facebook|/em| Saat Unduh Aplikasi Pihak Ketiga? |Republika OnlineMeta ingatkan pengguna Facebook bahaya unduh aplikasi pihak ketiga yang tampak seru.
Baca lebih lajut »
Zuckerberg Mau Pecat 12.000 Karyawan, Efek Modalin Metaverse?Meta, unit bisnis Facebook, memberhentikan karyawan hanya dengan mengubah target kinerjanya.
Baca lebih lajut »
Sebelum PHK Dijalankan, Shopee Food Kenakan Biaya LayananShopee melalui layanan ShopeeFood mulai mengenakan biaya layanan senilai Rp6.000 untuk transaksi yang dilayani.
Baca lebih lajut »
UU Ciptaker dituduh 'mempermudah' PHK sepihak di tengah ketidakpastian ekonomi - 'Saya merasa nggak ada jaminan kepastian kerja' - BBC News IndonesiaKondisi ekonomi global yang sedang tidak stabil ditenggarai sebagai pemicu rentetan kasus PHK beberapa bulan terakhir. Namun, Undang-Undang Cipta Kerja yang disahkan dua tahun lalu disebut oleh sejumlah pengamat 'memperburuk situasi' karena 'lebih tidak berpihak kepada para pekerja'.
Baca lebih lajut »