Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti memberikan tanggapan rencana 40 kementerian di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Rencana penambahan jumlah kementerian menjadi 40 pos mencuat usai pasangan Prabowo Subianto -Gibran Rakabuming Raka memenangkan kontestasi Pilpres 2024. Isu ini pun telah menimbulkan beragam reaksi dari berbagai kalangan, baik dari pihak yang pro maupun kontra.
Padahal lebih efisien melanjutkan kementerian yang sudah ada yakni Kementerian Keuangan sebagai induk dari pengaturan keuangan negara. 'Regulasi harus diubah. Suka-suka pemenang saja bagaimana postur kabinet ke depan,' kata Adi, Rabu . Jumlah kementerian telah diatur dalam Pasal 15 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara.
Program makan siang gratis merupakan program unggulan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo-Gibran, selama kampanye Pilpres 2024. 'Belum apa-apa, belum selesai pemilu sudah ada hal yang berkaitan dengan makan siang gratis masuk di dalam Dana BOS, kan repot kita memperdebatkan dan mempertanggungjawabkan seperti ini,' kata Andreas, saat rapat dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Rabu .
Dia pun meminta agar ada evaluasi hingga pembicaraan khusus terkait usulan-usulan yang akan dimulai oleh pemerintahan selanjutnya.
40 Kementerian Prabowo-Gibran Kementerian Prabowo Subianto Prabowo Indef Keuangan Negara
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ekonom INDEF Nilai Usulan Skema Power Wheeling Masuk RUU EBET Bisa Rugikan NegaraSkema power wheeling dapat berisiko mengancam kedaulatan ketenagalistrikan yang sudah diamanatka
Baca lebih lajut »
Ekonom Indef: Skema Power Wheeling dalam RUU EBET Perlu DicermatiEkonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talattov mengatakan pemerintah dan DPR perlu mencermati urgensi skema power wheeling dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EBET) karena tidak jelas dan berisiko merugikan negara.
Baca lebih lajut »
Ekonom Indef Mewanti-wanti Stabilisasi Kurs Rupiah, Ada Apa?JPNN.com : Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan memberikan saran terkait stabilisasi kurs rupiah.
Baca lebih lajut »
Ekonom Indef Beri Tahu Cara agar Indonesia Tak Terdampak Konflik Iran-IsraelJika Indonesia tergantung dengan pasokan dari negara lain, seperti melakukan impor, maka dampaknya Indonesia akan menjadi lebih rentan.
Baca lebih lajut »
Gegara Sektor Pertanian Ngedrop, RI Gagal Manfaatkan Peluang IniEkonom Indef menyayangkan sektor pertanian mengalami kontraksi di kuartal I-2024.
Baca lebih lajut »
Indef Prediksi Kabinet Prabowo-Gibran Bingung Hadapi Ekonomi GlobalGold
Baca lebih lajut »