Artikel ini membahas tentang susu almond sebagai alternatif minuman sehat yang dapat dikonsumsi siapa saja, terutama bagi mereka yang tidak toleran laktosa. Meskipun bergizi, susu almond tidak se-bergizi susu sapi dan perlu diperhatikan nilai gizinya. Almond, bahan baku susu almond, kaya akan nutrisi seperti protein, serat, vitamin E, mangan, dan asam lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk kesehatan. Meskipun rendah protein dibandingkan susu kedelai, kambing, dan sapi, susu almond memiliki kandungan kalsium yang baik dan rasa kacang yang disukai banyak orang.
jpnn.com, JAKARTA - SUSU merupakan salah satu minuman sehat yang bisa dikonsumsi siapa saja. Salah satu jenis susu yang mulai populer adalah susu almond . Susu almond bisa menjadi alternatif yang baik bagi mereka yang tidak toleran terhadap laktosa. Susu almond memang bergizi, tetapi tidak bergizi seperti susu sapi. Anda mungkin ingin memeriksa apakah nilai gizi yang dibutuhkan tubuh atau apa yang Anda harapkan dari susu almond terpenuhi atau tidak.
Almond merupakan sumber penting dari banyak nutrisi termasuk protein, serat, vitamin E, dan mangan. Almond juga mengandung sejumlah besar asam lemak tak jenuh tunggal yang bisa berkontribusi pada penurunan berat badan dan manajemen berat badan. Susu almond tidak mengandung banyak protein atau kepadatan nutrisi, tetapi memiliki kandungan kalsium yang baik dan rasa kacang yang mungkin membuat konsumsinya menyenangkan. Dibandingkan dengan susu kedelai, susu kambing, dan susu sapi, susu almond menyediakan kurang dari setengah protein yang mereka sediakan
SUSU ALMOND MINUMAN SEHAT LAKTOSA GIZI ASAM LEMAK
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Brigit Biofarmaka Teknologi Luncurkan Susu Spirulina sebagai Alternatif Susu SapiBrigit Biofarmaka Teknologi meluncurkan susu spirulina sebagai alternatif pengganti susu sapi. Produk ini diharapkan menjadi solusi nutrisi masa depan, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan asupan protein tinggi tetapi intoleransi terhadap susu sapi. Produk ini diperkenalkan bersamaan dengan neoalgae spirulina, suplemen berbasis mikroalga untuk membantu penurunan angka stunting pada balita.
Baca lebih lajut »
Daun Kelor Jadi Alternatif Susu dalam Program Makan Bergizi GratisKepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengusulkan penggunaan daun kelor sebagai bahan makanan alternatif pengganti susu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Baca lebih lajut »
Gizi Seimbang: Mengganti Susu dengan Alternatif Lebih BerkualitasDokter Tan menjelaskan bahwa konsep gizi seimbang digerakkan untuk menggantikan susu dengan alternatif yang lebih berkualitas, terjangkau, dan sesuai dengan budaya Indonesia. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak dan ibu hamil.
Baca lebih lajut »
Alternatif Susu untuk Penderita Intoleransi LaktosaArtikel ini membahas tentang tantangan bagi penderita intoleransi laktosa dalam mengonsumsi produk susu dan menawarkan dua pilihan utama sebagai pengganti, yaitu susu nabati dan susu sapi bebas laktosa. Artikel juga menjelaskan penyebab intoleransi laktosa dan pentingnya enzim laktase dalam mencerna laktosa.
Baca lebih lajut »
Protein untuk Anak: Ada Banyak Alternatif Selain SusuDokter gizi Luciana B. Sutanto menekankan pentingnya pemahaman masyarakat tentang keberagaman sumber protein yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Ia menjelaskan bahwa protein sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, pembentukan otot, serta sistem imun. Susu sering dianggap sebagai sumber protein utama, tetapi terdapat banyak alternatif lain seperti telur, ikan, ayam, kacang-kacangan, tahu, dan tempe. Masing-masing sumber protein memiliki kandungan gizi yang berbeda, sehingga penting untuk memperhatikan jumlah dan jenis protein yang dipilih agar kebutuhan gizi anak terpenuhi dengan optimal.
Baca lebih lajut »
Makan Bergizi Gratis Bakal Pakai Produk Pangan Lokal, Susu Tetap Impor?Menu susu tetap jadi opsi dalam program makan bergizi gratis, meskipun tidak akan dihidangkan setiap hari.
Baca lebih lajut »