Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengusulkan penggunaan daun kelor sebagai bahan makanan alternatif pengganti susu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Wacana penggunaan daun kelor sebagai bahan makanan alternatif pengganti susu merupakan bagian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusulkan oleh Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana. Susu itu akan diberikan di daerah-daerah yang memang di situ daerah peternakan. Kalau bukan di daerah peternakan kan, tidak usah dipaksakan, ujar Dadan saat ditemui usai rapat koordinasi terbatas di kantor Kemenko Pangan, Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Senin (23/12/2024), dikutip dari.
Untuk daerah yang bukan merupakan sentra sapi perah, substitusi nutrisi akan disesuaikan. Protein akan digantikan dengan telur, sementara kalsium bisa diperoleh dari daun kelor. Cukup bisa diganti dengan telur. Kalsiumnya bisa dengan kelor. Yang jauh dari susu dan logistiknya susah, ya tidak usah dipaksakan. Bisa ada (diganti) telur, bisa kelor. Salah satu tanaman di Indonesia yang diduga memiliki kandungan antioksidan adalah kelor (). Tanaman kelor telah dikenal selama berabad-abad sebagai tanaman multiguna padat nutrisi dan berkhasiat. Kelor dikenal sebagai The Miracle Tree atau pohon ajaib karena terbukti secara alamiah merupakan sumber gizi berkhasiat yang kandungannya melebihi kandungan tanaman pada umumnya. Mengutip situs pelayanan kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemkes), dalam sebuah penelitian disampaikan bahwa kelor merupakan salah satu jenis tanaman yang sangat kaya akan zat gizi. 1. Melindungi Kulit dan Rambut dari Radikal Bebas Minyak yang terbuat dari daun kelor bermanfaat untuk melindungi rambut dari radikal bebas dan menjaganya tetap sehat. Daun kelor mengandung protein yang berguna sebagai pelembab dan detoksifikasi kulit hingga rambut.Edema adalah kondisi penyakit di mana cairan menumpuk pada jaringan tertentu dalam tubuh. Sifat antiinflamasi dari daun kelor cukup efektif untuk mencegah berkembangnya penyakit edema.Daun kelor mampu melindungi hati dari kerusakan yang disebabkan oleh obat antituberkulosi
DAUN KELOR SUSU PROGRAM MAKAN BERGIZI GRATIS NUTRISI KESEHATAN
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Daun Kelor Gantikan Susu dalam Program Makan Bergizi GratisProgram makan bergizi gratis yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto akan menggantinya susu dengan telur ayam dan daun kelor. Daun kelor dikenal sebagai superfood karena kandungan gizinya yang melimpah, tetapi ada beberapa kategori orang yang dianjurkan untuk menghindarinya.
Baca lebih lajut »
Simulasi Penggantian Susu dengan Daun Kelor dalam Program Makan Bergizi GratisMenteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar menyatakan wacana penggantian susu dengan makanan berbahan daun kelor dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih dalam tahap simulasi. Muhaimin menekankan bahwa Badan Gizi Nasional telah menghitung nutrisi dan gizi dari setiap asupan makanan untuk memastikan keseimbangan gizi bagi sasaran program. Ia juga setuju bahwa program MBG mengutamakan lokalitas bahan makanan untuk mendukung ekosistem perekonomian, terutama bagi UMKM lokal.
Baca lebih lajut »
Daun Kelor Gantikan Susu dalam Program Makan Bergizi GratisProgram makan bergizi gratis (MBG) akan mengganti pemberian susu dengan daun kelor untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Baca lebih lajut »
Daun Kelor Jadi Alternatif Susu di Program Makan Bergizi GratisPemerintah mempertimbangkan daun kelor sebagai pengganti susu dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terutama di daerah sulit akses susu.
Baca lebih lajut »
Jadi Pilihan Pengganti Susu di Program Makan Bergizi Gratis, Berapa Jumlah Nutrisi pada Daun Kelor?Daun kelor yang punya banyak kandungan gizi bisa jadi salah satu pilihan dalam Program Makan Bergizi Gratis jika susu sulit ditemui.
Baca lebih lajut »
Budget Rp10.000! Daun Kelor Jadi Opsi Menu Program Makan Bergizi GratisDaun kelor akan menjadi opsi pengganti susu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Baca lebih lajut »