Dalam survei Komnas HAM yang melibatkan 669 responden itu, lebih dari 70 persen menyebut harus ada sanksi. surveiKomnasHAM
jpnn.com, JAKARTA - Mayoritas masyarakat ingin umat Islam yang masih beribadah berjemaah di tempat ibadah selama Ramadan kali ini mendapat sanksi berupa kerja sosial dan denda. Dalam survei secara daring yang dilakukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia pada 29 April-4 Mei 2020, sebesar 70,8 persen responden menilai perlu ada sanksi berupa kerja sosial, denda mau pun keduanya.
Baca Juga: "Sanksi ini, kami kira tidak mau mematuhi sanksi, ternyata jawaban paling banyak perlu memberikan sanksi," ujar Komisioner Pengkajian dan Penelitian Komnas HAM Choirul Anam dalam konferensi video, Jumat . Daripada sanksi pidana, Choirul Anam menyebut sanksi pelanggaran imbauan pemerintah selama wabah COVID-19 sebaiknya dikembalikan kepada keinginan masyarakat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Survei Komnas HAM: 94,5% Masyarakat Patuh Beribadah di RumahKomisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melakukan survei tentang kepatuhan masyarakat untuk beribadah di rumah selama...
Baca lebih lajut »
Survei Komnas HAM: Sanksi untuk yang Ngotot TarawihSanksi untuk mereka yang ngotot tarawih menurut survei Komnas HAM.
Baca lebih lajut »
Komnas HAM Selidiki Insiden ABK Indonesia di Kapal ChinaInsiden pelarungan tiga jenazah anak buah kapal (ABK) asal Indonesia ke laut oleh awak kapal China mendapat sorotan dari...
Baca lebih lajut »
Komnas HAM: Mayoritas Publik Patuh Ibadah di Rumah'Sebanyak 293 responden juga menyatakan masih ada masjid atau musala yang menggelar ibadah bersama, khususnya selama bulan Ramadan,' ujar Choirul.
Baca lebih lajut »
Komnas Saudi Klaim Lindungi Hak Beragama Minoritas |Republika OnlineWarga dan ekspatriat di Saudi bebas beribadah.
Baca lebih lajut »
Ketua MPR Kecam Pelanggaran HAM terhadap ABK Indonesia'Kuat dugaan adanya perampasan HAM dengan mempekerjakan ABK WNI tak ubahnya seperti budak, dengan kondisi yang sangat memprihatinkan,' kata Bamsoet.
Baca lebih lajut »