Rupiah terpuruk melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin kemarin
Berdasarkan data Refinitiv, rupiah merosot lebih dari 1% ke Rp 15.050/US$, sebabnya pasar yang melihat ada kemungkinan bank sentral AS bertindak lebih agresif tahun ini.
Hal itu terlihat dari perangkat FedWatch milik CME Group. The Fed kini diperkirakan akan menaikkan suku bunga masing-masing 25 basis poin pada Maret dan Mei.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pergerakan Suku Bunga Bank Sentral Utama Mulai Melunak pada Januari |Republika OnlineMeski melunak, bank sentral masih meneruskan kebijakan moneter yang ketat.
Baca lebih lajut »
Ekonom: Kecil Kemungkinan BI Naikkan Suku Bunga Acuan dalam Jangka PendekMeski The Fed tahun ini diperkirakan menaikkan suku bunganya sebesar 50 bps, belum tentu BI ikut menaikkan suku bunganya dengan jumlah sama.
Baca lebih lajut »
Bank Lambat Transmisikan Suku Bunga Acuan, Ekonom: Pertumbuhan Kredit Masih Belum PulihKepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, kenaikan suku bunga acuan BI lambat ditransmisikan oleh perbankan ke bunga simpanan dan kredit.
Baca lebih lajut »
Paman Sam Kerek Suku Bunga, Bank Indonesia Harus Hati-hatiMeningkatnya suku bunga secara agresif berpengaruh signifikan terhadap ekonomi RI, seperti adanya peningkatan harga di sektor riil dan penyaluran kredit melambat....
Baca lebih lajut »
Efek Suku Bunga Tinggi, Ekspansi Bisnis 2023 Terganggu?Efek Suku Bunga Tinggi, Ekspansi Bisnis 2023 Terganggu?
Baca lebih lajut »
Jokowi Gelisah Suku Bunga Tinggi, Bos OJK Bilang GiniKepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan ada kekhawatiran soal suku bunga tinggi
Baca lebih lajut »