Sekitar 4.000 keluarga yang menjadi korban tidak mendapat hunian sementara (huntara).
Setahun sudah bencana gempa, likuifaksi, dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah berlalu. Banyak korban yang telah mendiami hunian sementara dari pemerintah, namun ribuan masih bertahan di tenda pengungsian.
Kehidupan warga belum normal, misal warga yang mengungsi di areal yang menjadi pusat relokasi Kabupaten Sigi, Desa Sumbebe Kecamatan Biromaru. Mereka adalah warga dari Desa Jono yang terdampak likuifaksi. Rata-rata aktivitas ekonomi mereka sebelum bencana adalah petani dan buruh tani. Jadi mereka tidak punya tanah, ketika bencana melanda desanya, itu membuat mereka kehilangan lahan untuk bekerja.
Misal dari data kelurahan Palupi, data di kelurahan ada 2.160 KK yang menjadi terdampak bencana, kemudian ada 1.160 KK yang masuk kategorisasi rumah rusak, tapi yang terima jadup hanya 4 KK. Photo: Meski banyak korban yang sudah mendapat hunian sementara, ribuan orang masih tinggal di tenda pengungsian. Kami meminta dibubarkan satgas pelaksana gempa Sulteng . Karena satgas yang dibentuk Presiden dipimpin Wapres dan dikoordinir oleh Wiranto dan Badan pelaksana hariannya BNPB itu tidak efektif.
Ada masalah prinsip juga dalam penanganan bencana ini, kami sadari betul setelah mengkaji hampir setahun tenyata pemerintah dalam penanganan bencana di Palu itu prespektifnya bukan perspektif hak tapi administrasi dan formalitas. Dan berdasarkan UU kebencanaan kita, selain jiwa, harta benda yang hilang atau rusak itu juga masuk kategori korban, kalau tanpa kerusakan, tanpa korban, dan kerusakan harta benda itu bukan bencana hanya peristiwa alam biasa. Tapi karena merenggut nyawa dan harta benda itu disebut bencana.
Pemerintah menetapkan areal relokasi itu tidak menimbang soal terintegarasi langsung dengan kegiatan ekonomi mereka. Begitu juga untuk warga Petobo akan di relokasi ke Tondo yang jaraknya kurang lebih 7 kilo.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Setahun gempa dan tsunami di Palu: 'Anak kami pasti akan kembali'Setelah gempa, tsunami, dan likuefaksi melanda Palu dan sekitarnya, hidup ribuan orang berubah. Sejumlah orang tua masih mencari anak mereka, sedangkan penyintas lainnya mulai berdamai dengan segala perubahan.
Baca lebih lajut »
Setahun Pasca Gempa-Tsunami, Palu Gelar Doa BersamaRibuan orang menghadiri acara berdoa bersama di Palu Sabtu (28/9), setahun setelah gempa-tsunami melanda wilayah itu dan menewaskan lebih dari 4.000 orang. Banyak di antara mereka menangis karena me
Baca lebih lajut »
Setahun Pasca-gempa, Palu Mencoba Bangkit...Setahun pascagempa dasyat di Sulawesi Tengah, berbagai masalah masih muncul. Namun, warga terus mencoba bangkit untuk kehidupan baru.
Baca lebih lajut »
Ribuan Umat Islam Gelar Zikir Akbar Peringati Setahun Gempa PaluZikir dan doa bersama itu dalam rangka memeringati setahun pascabencana gempa dan tsunami.
Baca lebih lajut »
Setahun Peristiwa Gempa dan Tsunami di Sulteng
Baca lebih lajut »
Ribuan umat Islam dzikir akbar setahun gempa di RTH VatulemoRibuan umat Islam di Palu, Sulawesi Tengah, berdzikir akbar dan memanjatkan doa dalam peringatan setahun pascabencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Ruang ...
Baca lebih lajut »