Muslim India menjadi korban rasisme semenjak covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres memperingatkan India untuk menghentikan rasisme terhadap Muslim, terutama sejak terjadi pandemi virus corona. Ini dia sampaikan dalam sebuah pesan yang dirilis untuk menandai Hari Internasional Memperingati Korban Kekerasan Berdasarkan Keyakinan Agama.
Dalam kesemapatan itu Guterres juga menyebut Muslim telah diserang, ditolak perawatan medis dan menjadi sasaran pemboikotan atas ketakutan terhadap virus Covid-19. Ia memperingatkan, hak kebebasan beragama atau berkeyakinan tertanam kuat dalam hukum hak asasi manusia internasional. Hal itu menimbulkan tuduhan bahwa Modi dan nasionalis Hindu, yakni Partai Bharatiya Janata merusak tradisi sekuler India. BJP menyangkal adanya bias terhadap lebih dari 180 juta Muslim minoritas di India. Tetapi para penentang telah melakukan protes dan mendirikan kemah di bagian-bagian New Delhi selama dua bulan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Facebook India Buka Suara Soal Ujaran Kebencian ke MuslimFacebook buka suara usai ujaran kebencian dari politisi India yang menyebut Muslim sebagai 'pengkhianat' menimbulkan kegaduhan.
Baca lebih lajut »
Catatan Hitam India Terhadap Muslim: Rangkaian Diskriminasi |Republika OnlineDiskriminasi terhadap Muslim India meliputi berbagai sektor.
Baca lebih lajut »
Waktu-Waktu Istimewa yang Diciptakan Allah SWT untuk Muslim |Republika OnlineTerdapat sejumlah waktu istimewa yang diciptakan Allah SWT untuk Muslim.
Baca lebih lajut »
Teroris Christchurch Pembantai 51 Muslim Akan Tatap Korban yang SelamatTeroris Brenton Tarrant akan menatap wajah para korban yang selamat dari aksi kejamnya dalam sidang vonis pekan depan. Seorang...
Baca lebih lajut »
Muslim di Era Digital-Global |Republika OnlineDunia Islam dan kaum Muslim di seluruh dunia telah berhadapan dengan media baru.
Baca lebih lajut »