Diskriminasi terhadap Muslim India meliputi berbagai sektor.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Umat Muslim di India telah mengalami diskriminasi di berbagai bidang termasuk pekerjaan, pendidikan, dan perumahan. Banyak yang menghadapi hambatan untuk meraih kekuasaan politik dan kekayaan. Baca Juga Muslim juga mengalami kekurangan akses terhadap perawatan kesehatan dan layanan dasar.
Dalam artikel berjudul"Muslim India: Populasi yang Semakin Marjinal" yang diterbitkan di laman Council on Foreign Relations , dilansir pada Jumat , para analis telah mencatat impunitas yang meluas bagi mereka yang menyerang Muslim. Dalam beberapa tahun terakhir, pengadilan dan badan pemerintah kadang-kadang membatalkan hukuman atau mencabut kasus yang menuduh umat Hindu terlibat dalam kekerasan terhadap Muslim.
Pada Desember 2019, parlemen India mengesahkan Undang-Undang Amandemen Kewarganegaraan, yang juga ditandatangani Modi. Undang-undang itu memberikan status kewarganegaraan bagi pengungsi atau imigran ilegal non-Muslim dari negara-negara tetangga. Pemerintah Modi berpendapat, bahwa undang-undang tersebut dirancang untuk memberikan perlindungan bagi minoritas agama yang rentan yang menghadapi penganiayaan di tiga negara mayoritas Muslim tersebut.
Sebab, banyak dari mereka kekurangan dokumen yang diperlukan dan tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan kewarganegaraan yang dilacak dengan cepat di bawah Undang-Undang Amandemen Kewarganegaraan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Mahasiswa Muslim Nigeria Desak Pembunuhan di Kaduna Disetop |Republika OnlineAksi kerusuhan dan pembunuhan di Kaduna masih kerap terjadi.
Baca lebih lajut »
Cerita Imigran Muslim Adaptasi Tradisi Tahun Baru Islam Sambil Sebarkan Pesan PositifImgran Muslim ini tinggal di wilayah Queensland, Australia, di komunitas yang tak familiar dengan momen perayaan, seperti tahun baru Islam.
Baca lebih lajut »
Sulitnya Muslim Tembus Panggung Politik Myanmar |Republika OnlineAlasannya diduga karena sang kandidat menuliskan Islam dalam kolom agama formulir
Baca lebih lajut »
Kisah Muslim yang Jadi Kades di Wilayah Mayoritas Katolik'Kami pilih pemimpin desa, bukan pemimpin agama, sehingga kami tidak pandang dia dari agama apa. Kami nilai dia layak jadi pemimpin desa,' kata Edi | Regional
Baca lebih lajut »