Jalan Damai Wali Nusantara Bukan Wali Sanga, mereka ulama yang mewakafkan hidup demi menyebarkan Islam di berbagai pelosok negeri berabad silam. Mengenalkan Islam sebagai agama damai yang membawa rahmat bagi semua manusia. Majalah Tempo edisi terkini.
MEMEGANG otoritas tertinggi di bidang hukum dan agama di Kesultanan Aceh sekitar 1660-an, Abdurrauf al-Singkili menghadapi perkara pelik. Ia harus menghentikan konflik antar-kaum muslim yang membuat Serambi Mekah banjir darah.
Pembaca, pada pengujung Ramadan 2020 Tempo membuat liputan khusus tentang para tokoh Islam di Nusantara yang memiliki kearifan seperti Abdurrauf al-Singkili. Kisah mereka menjadi penting dengan kondisi intoleransi yang kian tinggi di negeri ini. Sigi Lembaga Survei Indonesia yang digelar pada September 2019, misalnya, menunjukkan sekitar 53 persen dari 1.550 responden menolak pembangunan rumah ibadah agama lain di daerahnya.
Menelusuri jejak tersembunyi para ulama itu, kami menggelar riset dan membaca sejumlah literatur. Setelah mendapatkan sejumlah nama, tim liputan khusus berdiskusi dengan para guru besar dan peneliti tokoh-tokoh Islam. Mereka adalah guru besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra dan Jajat Burhanuddin, serta Muhammad Adlin Sila, yang menjadi peneliti di Pusat Penelitian dan Pengembangan Kementerian Agama.
Dari Sulawesi, ada Syekh Yusuf al-Makassari. Tak hanya di Sulawesi, ia menyebarkan Islam di Banten dan di luar negeri. Sebelum Syekh Yusuf, tiga datuk asal Aceh, yaitu Datuk ri Bandang, Datuk ri Pattimang, dan Datuk ri Tiro, lebih dulu masuk ke Sulawesi dan mengislamkan raja-raja di wilayah itu. Di ujung Sumatera, Syekh Abdurrauf al-Singkili menjadi ulama pertama yang menerjemahkan Al-Quran ke bahasa Melayu. Toleransinya teruji dengan tak mempersoalkan kepemimpinan perempuan di Kesultanan Aceh.
Kami lalu menyebar wartawan dan koresponden ke berbagai wilayah untuk menelusuri jejak mereka. Dalam kondisi pandemi, ada sejumlah kesulitan yang harus dihadapi. Menjangkau Bawean, misalnya, sulit dilakukan karena Pemerintah Kabupaten Gresik melarang kapal berlayar menuju pulau tersebut setelah Jawa Timur memberlakukan pembatasan sosial berskala besar.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
100 Tahun PKI: Jejak Sarekat Islam Tanpa Islam |Republika OnlineJejak Sarekat Islam Tanpa Islam
Baca lebih lajut »
Wamenag Ajak Umat Islam Kumandangkan Takbir di RumahPada situasi normal takbiran bisa dilaksanakan secara bersama-sama baik di masjid, musala atau berkeliling dengan kendaraan.
Baca lebih lajut »
Keuangan Islam Berperan Besar Ringankan Dampak Covid-19 |Republika OnlineBerdasarkan data Baznas, potensi zakat tahun 2019 Indonesia diperkirakan Rp 233, 6 t
Baca lebih lajut »
Sesalkan Larangan Salat Id, HNW: Jangan Hanya Tegas untuk Umat IslamHNW menambahkan pemerintah harusnya melaksanakan aturan UU secara adil baik dan benar serta melaksanakan Fatwa MUI secara benar dan utuh dan juga tak pandang bulu. MPR viruscorona
Baca lebih lajut »
Seruan Kemenag untuk Umat Islam di Malam TakbiranKementerian Agama memberi batasan untuk malam takbiran jelang perayaan Idulfitri mendatang. MalamTakbiran
Baca lebih lajut »
Cara Imam Syafi'i Menempatkan Sumber Hukum Islam (2) |Republika OnlineImam Syafi'i menempatkan Alquran sebagai pokok hukum Islam.
Baca lebih lajut »