100 Tahun PKI: Jejak Sarekat Islam Tanpa Islam |Republika Online

Indonesia Berita Berita

100 Tahun PKI: Jejak Sarekat Islam Tanpa Islam |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 49 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 23%
  • Publisher: 63%

Jejak Sarekat Islam Tanpa Islam

Diantara berbagai ketidaksepahaman kubu kiri di Sarekat Islam, satu hal yang cukup krusial adalah soal agama. Kubu kiri ingin menarik Sarekat Islam ke arah netral agama. Mereka beralasan bahwa agama tidak menyediakan basis yang luas bagi aksi politk. Hal ini diperparah nantinya oleh usul Alimin Prawirodirdjo, yang menginginkan nama Sarekat Islam diganti menjadi Sarekat Hindia.

Memang, revolusi di Rusia bukan hanya disambut kaum kiri di Hindia Belanda, tetapi juga tokoh nasionalis semacam Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, yang pertama kali menerbitkan tulisan Sneevliet pada 19 Maret 1917 di De Indier, media massa yang dipimpinnya. Selain Dr Tjipto, Mas Marco juga menulis artikel yang menyambut revolusi tersebut. Ki Hajar Dewantara juga menyambutnya dengan menerjemahkan lagu Internationale. Semangat anti kapitalisme memang menjadi bahasa pada zaman itu.

Abdoel Moeis juga senada dengan Haji Agus Salim dan dengan terang menunjuk Sneevliet berada di balik Semaoen. Dalam tulisannya yang diterbitkan Sinar Djawa pada 2 Oktober 1917, Moeis menyebut, Semaoen menolak tuduhan Moeis ini. Dalam brosur Anti Indie Werbaar, Semaoen menyanggahnya seraya menyebutkan,”Sneevliet BOEKAN toelang poenggoeng saja, sebab semoea manoesia poenja fikiran sendiri-sendiri. Begitoepoen saja. Perkara SI tida ada perhoeboengan atoe pengaroeh dari Sneevliet.”[7]

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Hari Ini 100 Tahun PKI: Jejak Komunis Dalam Sarekat Islam |Republika OnlineHari Ini 100 Tahun PKI: Jejak Komunis Dalam Sarekat Islam |Republika OnlineJejak komunis dalam perpecahan Sarekat Islam
Baca lebih lajut »

Umat Islam di Sulut Diimbau Rayakan Idul Fitri Tanpa Berkumpul Massal – Bebas AksesUmat Islam di Sulut Diimbau Rayakan Idul Fitri Tanpa Berkumpul Massal – Bebas AksesUmat Islam di Sulawesi Utara diimbau untuk tidak menggelar perayaan terkait Idul Fitri 1441 H secara massal untuk mencegah penularan Covid-19. Nusantara adadikompas
Baca lebih lajut »

Semsel Mulai Kesulitan Lacak Jejak Kontak Positif Covid-19 |Republika OnlineSemsel Mulai Kesulitan Lacak Jejak Kontak Positif Covid-19 |Republika OnlineSebanyak 28 tambahan kasus positif pada Kamis karena penularan lokal.
Baca lebih lajut »

Bukti Virus Corona Berasal dari Alam, Tak Ada Rekam Jejak ManusiaBukti Virus Corona Berasal dari Alam, Tak Ada Rekam Jejak ManusiaJika ilmuwan merekayasa sesuatu, entah virus, bakteri, hormon, dan lain sebagainya, pasti ada rekam jejak yang dapat ditelusuri. Ini tidak ditemukan.
Baca lebih lajut »

Timnas U-16 akan ikuti jejak timnas U-19 jalani TC virtualTimnas U-16 akan ikuti jejak timnas U-19 jalani TC virtual'Saya pikir jika TC virtual digelar, menu latihannya juga dari pelatih fisik ditambah materi lain dari saya dan staf pelatih lainnya. Kalau timnas U-19 langsung dari coach Shin Tae-yong,' tutur Bima.
Baca lebih lajut »

Cara Imam Syafi'i Menempatkan Sumber Hukum Islam (2) |Republika OnlineCara Imam Syafi'i Menempatkan Sumber Hukum Islam (2) |Republika OnlineImam Syafi'i menempatkan Alquran sebagai pokok hukum Islam.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-03 14:59:22