Sanksi AS Berdampak pada Perdagangan Minyak Rusia

Ekonomi Berita

Sanksi AS Berdampak pada Perdagangan Minyak Rusia
Sanksi ASMinyak RusiaChina
  • 📰 cnbcindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 192 sec. here
  • 13 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 108%
  • Publisher: 74%

Kebijakan sanksi AS terhadap perusahaan migas dan kapal tanker Rusia menciptakan dampak signifikan pada perdagangan minyak Rusia, memaksa China dan India mencari alternatif. Upaya ini berpotensi meningkatkan posisi tawar negara-negara Timur Tengah dan mengubah lanskap pasar minyak global.

Kebijakan pemerintah Amerika Serikat yang menjatuhkan paket sanksi besar-besaran bagi perusahaan migas dan kapal-kapal tanker Rusia telah memberikan efek negatif bagi perdagangan Negara Beruang Merah itu dengan sejumlah negara. Harga cap telah membuat beberapa perusahaan penyulingan China dan India mencari pasokan alternatif, dari sebelumnya hanya menjadi langganan perusahaan migas Rusia.

Sebagaimana diketahui, pada Jumat lalu, Departemen Keuangan AS mengatakan telah menjatuhkan berbagai 'bom' sanksi kepada produsen minyak Rusia Gazprom Neft serta 183 kapal tanker pengangkut minyak Rusia.Menurut Morgan Stanley, yang mengutip data dari pelacak kapal tanker Vortexa, kapal tanker yang dikenai sanksi terbaru mengangkut sekitar 1,5 juta barel minyak mentah per hari pada 2024. Jumlah tersebut setara dengan sekitar 1,4% dari permintaan minyak global. Banyak kapal tanker itu telah digunakan untuk mengirimkan minyak ke India dan China karena sanksi Barat dan batasan harga yang diberlakukan oleh negara-negara Kelompok Tujuh (G7), yang mengalihkan perdagangan minyak Rusia dari Eropa ke Asia. Beberapa kapal tanker Moskow juga telah mengirimkan minyak dari Iran, yang juga sedang dikenai sanksi. Sejumlah sumber mengatakan sanksi baru tersebut akan mendorong China dan India kembali ke pasar minyak yang patuh untuk mencari lebih banyak pasokan, seperti dari Timur Tengah, Afrika, dan Amerika. 'Harga minyak jenis Timur Tengah sudah meningkat. Tidak ada pilihan lain selain kita harus membeli minyak Timur Tengah. Mungkin kita juga harus membeli minyak AS,' kata seorang sumber di India. Sumber penyulingan India lainnya mengatakan sanksi terhadap perusahaan asuransi minyak Rusia akan mendorong Rusia untuk akhirnya memberi harga minyak mentahnya hingga di bawah US$ 60 (Rp 977.000) per barel. Ini juga merupakan langkah yang dapat diambil Moskow untuk dapat terus menggunakan asuransi dan tanker Barat. Kepala penelitian di Onyx Capital Group, Harry Tchilinguirian, menyebutkan perpindahan ke Timur Tengah dapat meningkatkan posisi tawar sejumlah negara di dunia Arab itu. 'Kekuatan patokan Dubai hanya dapat meningkat dari sini karena kita cenderung melihat penawaran agresif untuk pemuatan kargo Februari dari negara-negara seperti Oman atau Murban, yang mengarah ke selisih Brent/Dubai yang lebih ketat,' tambahnya. Bulan lalu, pemerintahan Biden menunjuk lebih banyak kapal yang menangani minyak mentah Iran menjelang tindakan lebih keras yang diharapkan dari pemerintahan Trump yang akan datang. Ini menyebabkan Shandong Port Group melarang kapal tanker yang dikenai sanksi untuk singgah di pelabuhannya di sejumlah kota di China Timur. 'Akibatnya, China, pembeli utama minyak mentah Iran, juga akan beralih ke minyak Timur Tengah yang lebih berat dan kemungkinan besar akan memaksimalkan penyerapan minyak mentah Kanada dari jaringan pipa Trans-Mountain (TMX),' tambah Tchilinguirian. Pemerintah Rusia pun tak tinggal diam merespons sanksi AS tersebut kepada perusahaan-perusahaan migasnya. Presiden Rusia Vladimir Putin bersumpah Moskow akan berusaha melawannya. Para analis mengatakan sanksi baru tersebut kemungkinan akan mengurangi ekspor minyak Rusia dalam jangka pendek, tetapi Rusia dapat beradaptasi dengan menggunakan kapal-kapal dalam armada bayangannya yang masih belum terkena sanksi. Para analis juga mengatakan ukuran sebenarnya dari armada bayangan Rusia tidak diketahui, tetapi diperkirakan terdiri dari hampir 600 tanker. Di sisi lain, Sinara Bank yang berkantor pusat di Moskow juga akan menjatuhkan diskon sementara mungkin diberikan untuk campuran minyak andalan Rusia Urals terhadap minyak Brent. Sementara itu, seorang sumber Pemerintah India mengatakan sanksi ini tidak akan melarang seluruhnya pasokan minyak Rusia untuk masuk ke negara itu. Ini disebabkan diskon besar yang diberikan oleh Moskow. 'India akan mengizinkan kargo minyak Rusia yang dipesan sebelum 10 Januari untuk dibongkar di pelabuhan,' ujarnya. 'Rusia juga dapat menawarkan diskon lebih besar kepada India untuk memenuhi batasan harga US$ 60 per barel yang diberlakukan oleh negara-negara Kelompok Tujuh pada tahun 2022. Pengiriman di bawah level itu dapat menggunakan kapal tanker barat dan asuransi.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

cnbcindonesia /  🏆 7. in İD

Sanksi AS Minyak Rusia China India Harga Minyak Pasar Minyak Timur Tengah Ekonomi Global

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Menko Airlangga dan Menteri Perdagangan India Bahas Tingkatkan Kerjasama Ekonomi dan PerdaganganMenko Airlangga dan Menteri Perdagangan India Bahas Tingkatkan Kerjasama Ekonomi dan PerdaganganMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal untuk membahas peningkatan kerjasama ekonomi dan perdagangan Indonesia-India. Pertemuan tersebut membahas berbagai isu strategis, termasuk neraca perdagangan, kendala teknis di bidang perdagangan, dan ekspor komoditas Indonesia ke India.
Baca lebih lajut »

Sanksi AS Dorong China dan India Cari Pasokan Minyak AlternatifSanksi AS Dorong China dan India Cari Pasokan Minyak AlternatifSanksi baru Amerika Serikat (AS) terhadap produsen dan kapal tanker Rusia berpotensi mendorong China dan India mencari pasokan minyak alternatif. Sanksi tersebut menargetkan pendapatan minyak dan gas Rusia, termasuk Gazprom Neft dan 183 kapal tanker yang mengangkut minyak Rusia. Para analis memperkirakan sanksi ini akan mengurangi ekspor minyak Rusia dalam jangka pendek.
Baca lebih lajut »

Sanksi AS Berpotensi Mengguncang Pasar Minyak GlobalSanksi AS Berpotensi Mengguncang Pasar Minyak GlobalRencana Amerika Serikat untuk memberlakukan sanksi baru pada komoditas minyak Rusia dapat berdampak signifikan pada China dan India, dua negara yang merupakan pembeli utama minyak Rusia. Sanksi ini berpotensi mengganggu arus perdagangan minyak dan mendorong kenaikan harga minyak global.
Baca lebih lajut »

Amerika dan Jepang Perluas Sanksi terhadap RusiaAmerika dan Jepang Perluas Sanksi terhadap RusiaPresiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan sanksi Jepang akan membantu “membatasi akses Rusia terhadap mikroelektronika penting dan menghambat produksi rudal dan drone, sedangkan sanksi AS terhadap akan mengganggu seluruh rantai pasokan minyak Rusia.
Baca lebih lajut »

AS Sanksi Kapal Tanker Minyak RusiaAS Sanksi Kapal Tanker Minyak RusiaAmerika Serikat memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia yang menargetkan kapal tanker minyak dengan harga di atas 60 dolar AS per barel. Sanksi ini mendapat tanggapan keras dari Rusia yang menganggapnya sebagai tindakan permusuhan.
Baca lebih lajut »

IEA: Sanksi Baru Amerika Ancam Pasokan Rusia Secara SignifikanIEA: Sanksi Baru Amerika Ancam Pasokan Rusia Secara SignifikanIEA, yang menjadi penasihat bagi negara-negara industri, memperkirakan pasar global tetap surplus tahun ini karena pertumbuhan pasokan tetap lebih tinggi dari permintaan.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-13 05:57:16