Amerika Serikat memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia yang menargetkan kapal tanker minyak dengan harga di atas 60 dolar AS per barel. Sanksi ini mendapat tanggapan keras dari Rusia yang menganggapnya sebagai tindakan permusuhan.
Pemerintahan Joe Biden berencana memberlakukan sanksi tambahan kepada Rusia. Kali ini menargetkan kapal tanker pengangkut minyak dengan harga di atas 60 dolar AS (sekitar Rp972.000) per barel, menurut laporan Reuters mengutip dua sumber yang memahami kasus tersebut. /ANTARA/ilustrasi-foto-Anadolu/pyKeputusan Amerika Serikat memberlakukan sanksi baru terhadap sektor energi Rusia akan mendapat tanggapan, kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya, Sabtu (11/1).
'Tindakan permusuhan Amerika itu tidak akan dibiarkan begitu saja dan akan diperhitungkan (oleh Moskow) saat mengembangkan strategi ekonomi luar negeri,' kata pernyataan itu. Kemlu Rusia juga mencatat bahwa penerapan sanksi baru itu merupakan upaya Gedung Putih untuk merugikan ekonomi Rusia menjelang berakhirnya 'masa jabatan yang memalukan' Presiden Joe Biden dengan mengorbankan risiko ketidakstabilan pasar global.'Oleh karena itu, presiden AS mendatang yang tidak punya hak untuk mencabut sanksi-sanksi yang disebutkan tadi tanpa persetujuan Kongres diwarisi 'bumi hangus' dalam artian harafiah maupun kiasan,' kata pernyataan itu. Rusia akan melanjutkan pelaksanaan proyek-proyek produksi minyak dan gasnya dalam jumlah besar, substitusi impor, penyediaan layanan ladang minyak dan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di negara-negara ketiga. Kemlu Rusia dalam pernyataannya itu juga mencatat bahwa Moskow tetap dan senantiasa menjadi pemain kunci dan handal di pasar energi dunia. Amerika Serikat, Jumat (10/1) menjatuhkan sanksi kepada lebih dari 200 perusahaan dan individu yang terkait dengan sektor energi Rusia, serta lebih dari 180 kapal yang terlibat dalam transportasi energi. Sanksi tersebut ditujukan untuk membatasi akses Moskow ke pasar internasional dan mengurangi pendapatannya dari ekspor minyak dan gas
SANKSI RUSIA AMERICA MINYAK ENERGI
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pemerintah Biden Rencanakan Sanksi Terhadap Kapal Tanker Minyak RusiaPemerintah Presiden Joe Biden berencana untuk memberlakukan sanksi tambahan terhadap Rusia terkait invasi mereka ke Ukraina. Fokus sanksi ini adalah pada pendapatan minyak Rusia dengan membidik kapal-kapal tanker yang mengangkut minyak mentah negara tersebut. Sanksi ini akan menargetkan kapal tanker yang membawa minyak Rusia yang dijual di atas batas harga Barat sebesar $60 per barel.
Baca lebih lajut »
Berbenturan dengan Kapal Tanker, Kapal Kargo Kuala Mas Tenggelam di Perairan Teluk KupangLokasi tenggelamnya kapal Kuala Mas tak jauh dari Pelabuhan Penyeberangan Bolok dan Pelabuhan Tenau Kupang
Baca lebih lajut »
Kapal Tanker Rusia Terbelah Dua, Ribuan Ton Minyak Tumpah ke LautSelat Kerch di Laut Hitam menjadi saksi bencana lingkungan besar setelah sebuah kapal tanker minyak Rusia, Volgoneft 212, pecah akibat badai hebat pada Minggu.
Baca lebih lajut »
2 Kapal Tanker Rusia Rusak Parah Tersapu Badai, Picu Tumpahan Minyak di Selat KerchTerdapat korban tewas dalam insiden ini.
Baca lebih lajut »
Puluhan Mamalia Laut Mati Akibat Tumpahan Minyak Kapal Tanker RusiaPuluhan mamalia laut ditemukan mati pascatumpahan minyak kapal tanker Rusia di Laut Hitam bulan lalu, kata sebuah pusat penyelamatan lumba-lumba pada Minggu (5/1), sementara pihak berwenang berpacu menanggulangi bencana tersebut. Tumpahan itu dimulai 15 Desember, ketika dua kapal tanker Rusia...
Baca lebih lajut »
Pelabuhan China Larang Kapal Tanker Rusia Disanksi ASShandong Port Group, operator pelabuhan besar di China, melarang kapal tanker Rusia yang dikenai sanksi AS berlabuh di pelabuhan mereka.
Baca lebih lajut »