Capaian kinerja positif sejumlah emiten properti di 2019 tetap harus diihat secara komprehensif karena saat ini ada pandemi Covid-19. PSBB
jpnn.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan Bursa Efek Indonesia setelah sempat tertekan akibat Covid-19 kini mulai rebound. Tidak heran, sejumlah saham emiten properti mulai menghijau. Saham PT Lippo Karawaci Tbk pada pekan kemarin, Jumat , bertengger di Rp184,00 atau naik 8,88% dibanding penutupan sehari sebelumnya. Sebelumnya, Rabu , LPKR masih di Rp150 per lembar saham.
“Akan ada peluang kinerjanya bisa lebih baik," kata Sukarno. Yang pasti, kesehatan emiten dengan proporsi recurring income yang besar menjadi kekuatan terbesar LPKR menghadapi ketidakpastian ekonomi. Asal bisa memaksimalkan apa yang menjadi target perusahaan dan memanfaatkan dengan baik kondisi penurunan suku bunga dan insentif lain yang ada, dalam jangka panjang kinerja akan tetap positif.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Wagub DKI Sebut 4 Syarat Jakarta Bisa Terapkan New NormalWakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan terdapat empat syarat agar Jakarta medapatkan pelonggaran PSBB.
Baca lebih lajut »
Bila PSBB Dilonggarkan, Sandiaga Usul UMKM Konsumsi Dibuka DuluanSandiaga Uno menyebut, ada dua perhatian utama baginya ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai dilonggarkan.
Baca lebih lajut »
Ini Empat Syarat PSBB Bisa LonggarWakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau yang akrab disapa Ariza menyebut ada empat syarat yang bisa membawa Jakarta pada pelonggaran PSBB
Baca lebih lajut »
Gubernur Banten: PSBB Tahap Ketiga Ini Awal Sebelum Pemberlakuan New NomalPenerapan PSBB tahap ketiga ini tidak ada yang berbeda, sama dengan tahap yang sebelumnya.
Baca lebih lajut »
Berlakukan PSBB Proporsional, sejumlah sektor mulai dibuka - ANTARA TVSelain menghilangkan titik pengecekan (Checkpoint), sejumlah sektor juga akan kembali dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. NormalBaru COVID19
Baca lebih lajut »