PT KAI Berdayakan Aset-asetnya untuk Dongkrak Kinerja Perusahaan Sindonews BukanBeritaBiasa .
JAKARTA - Selain bisnis angkutan penumpang dan barang, PT Kereta Api Indonesia juga terus mengoptimalkan pengusahaan asetnya melalui bisnis komersialisasi nonangkutan. Upaya tersebut KAI lakukan untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan melalui banyaknya aset potensial yang dimiliki KAI.
Joni menjelaskan, bentuk komersialisasi nonangkutan KAI berupa kerja sama pemanfaatan aset stasiun, sarana, ROW , Non ROW, maupun museum. Untuk kerja sama pemanfaatan aset di stasiun, masyarakat dapat memanfaatkan berbagai titik stasiun, seperti ruangan, bangunan, gedung, gudang, dan tanah untuk lokasi promosi, minimarket, gudang, cafe, ATM, dan sebagainya.
Aset KAI lainnya yang dapat dikerjasamakan pemanfaatannya berupa museum, bangunan bersejarah, wifi , kegiatan shooting/pemotretan, event/activation, serta naming rights stasiun untuk memberikan kesempatan kepada mitra yang ingin membranding stasiun yang KAI kelola dengan brand atau produknya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
KAI Pastikan Terus Jaga Asetnya |Republika OnlineKAI akan menertibkan aset bermasalah melalui berbagai langkah.
Baca lebih lajut »
Kementerian BUMN Bahas Rencana KAI Jadi Lead Kereta CepatKementerian BUMN telah membahas rencana KAI untuk menjadi pemegang saham mayoritas di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Baca lebih lajut »
KAI Access Sajikan Kenyamanan Terbaik Kala Pandemi |Republika OnlineBeragam keuntungan bisa pelanggan nikmati dengan menggunakan aplikasi KAI Access.
Baca lebih lajut »
Berkunjung ke PT Iglas, Pabrik Botol BUMN yang BangkrutPT Iglas yang berdiri tahun 1956 merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pembuatan botol tersebut kini dikuasai PT PPA
Baca lebih lajut »
Hingga Juli, PT PP Raih Kontak Baru Rp 9,54 TriliunT PP Tbk (PTPP) hingga akhir Juli 2021, berhasil membukukan kontrak baru Rp 9,54 triliun terdiri dari kontrak baru induk perusahaan sebesar 60%.
Baca lebih lajut »