Kompolnas mengingatkan, proses pidana tak kalah penting dari proses etik yang sudah dijalankan Polri pada para polisi pemeras penonton konser DWP.
JAKARTA, KOMPAS - Mabes Polri belum bisa memastikan proses pidana terhadap 36 anggota kepolisian yang telah diputus melanggar etik dalam kasus pemerasan penonton konser Djakarta Warehouse Project atau DWP 2024 . Komisi Kepolisian Nasional atau Kompolnas mengingatkan, proses pidana dapat dilakukan bersamaan dengan jalannya proses banding.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko saat menyampaikan keterangan kepada media, Senin . "Kalau sudah formil tentu ada konsekuensi dalam melakukan panggilan," ujarnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.Terkait hal itu, anggota Kompolnas M Choirul Anam mengatakan, proses etik terhadap para pelanggar dalam kasus pemerasan penonton DWP 2024 secara keseluruhan memang belum selesai atau belum berkekuatan hukum tetap. Sebab, proses banding mereka belum selesai.
Sebagaimana diberitakan, Sidang Komisi Kode Etik Polri telah menjatuhkan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat bagi tiga anggota Polda Metro Jaya dalam kasus pemerasan penonton dalam konser DWP 2024, beberapa waktu lalu.Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Donald Parlaungan Simanjuntak .
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andikpas, dalam keterangan pers, di Jakarta, Sabtu , mengatakan, sampai saat ini, terdapat 36 anggota Polri yang terbukti melanggar kode etik dan telah dijatuhi sanksi dalam kasus pemerasan tersebut. Dari 36 anggota kepolisian yang telah diputus melanggar etik, sebagian besar di antaranya mengajukan banding. Ketika ditanya mengenai kemungkinan para pelaku pemerasan tersebut untuk diproses pidana, Trunoyudo tidak menjawabnya dengan pasti. Trunoyudo hanya menyebut bahwa hukuman etik sudah maksimal.
Pelanggaran Etik Polisi Mabes Polri Kompolnas Dwp 2024 X-Hide-Update-Me Utama
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Polri Berkomitmen Menindak Polisi yang Terlibat Pemerasan Penonton DWP 2024Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko menegaskan komitmen kepolisian dalam menindak terduga pelaku pemerasan konser Djakarta Warehouse Project atau DWP 2024.
Baca lebih lajut »
Anggota Polri Terlibat Pemerasan DWP BertambahDua anggota Polri mantan anggota Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Pusat terungkap terlibat dalam kasus pemerasan penonton DWP.
Baca lebih lajut »
Polri Tindak Tegas: Dua Polisi Dijatuhi Sanksi Demosi Kasus Pemerasan DWP 2024Berita Polri Tindak Tegas: Dua Polisi Dijatuhi Sanksi Demosi Kasus Pemerasan DWP 2024 terbaru hari ini 2025-01-14 01:59:29 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Dua Personel Polri Didemosi Atas Kasus Pemerasan di DWP 2024Polri mendemosi dua personelnya karena terlibat dalam kasus pemerasan di acara festival musik Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024. Kedua personel tersebut terbukti melakukan penangkapan terhadap warga negara asing (WNA) dan warga negara Indonesia (WNI) yang diduga melakukan penyalahgunaan narkoba.
Baca lebih lajut »
Propam Diminta Usut Total Kasus DWP di Semua Lingkaran PolriJPNN.com : Sebanyak 20 anggota Polri menjalani sidang pelanggaran etik terkait kasus dugaan pemerasan terhadap penonton konser Djakarta Warehouse Project (DW
Baca lebih lajut »
Pakar Dorong Polri Usut Aliran Uang Kasus Pemerasan Penonton DWPPakar Hukum Pidana dari Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar, mendesak sudah seharusnya sanksi berat diberikan kepada setiap anggota Polri terlibat. Khususnya, mereka yang terbukti mendapat uang hasil memeras.
Baca lebih lajut »