Setiap bulannya, penerima stimulus akan dievaluasi dan didata ulang.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PLN Unit Induk Jawa Barat menggelontorkan subsidi senilai Rp 216 miliar sebagai stimulus pemerintah atas dampak pandemi Covid-19. Stimulus itu diberikan kepada ratusan ribu pelanggan industri, bisnis, dan sosial di Jawa Barat. Baca Juga Menurut Manager Komunikasi PLN Jawa Barat Iwan Ridwan, sampai saat ini ada sekitar 220 ribu pelanggan industri, bisnis, dan sosial di Jawa Barat yang menerima stimulus pembebasan rekening mininum.
Iwan mengatakan, dari jumlah itu, kelompok industri mencapai 33 persen, bisnis 39 persen, dan sisanya sosial. Segmen pelanggan sosial di antaranya tempat ibadah, sekolah, sekretariat RT/RW, rumah sakit, dan lainnya. Di saat pandemi ini banyak palaku usaha yang operasional usahanya berhenti. Sementara selama ini tagihan listrik mereka berjalan terus."Program stimulus ini bentuk perhatian pemerintah mengurangi beban mereka," kata Iwan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pakar: Satu Bulan ke Depan Covid di Jabar Bertambah 2.200 |Republika OnlinePeningkatan kasus covid 19 yang terjadi antara lain ada kasus import akibat mobilitas
Baca lebih lajut »
Dilempar Molotov, PDIP Instruksikan Kader Jabar Siaga Satu |Republika OnlineKantor PDIP di Jabar sudah tiga kali dikenai lemparan bom molotov.
Baca lebih lajut »
Gugus Tugas Jabar Ungkap Pemicu Depok Masuk Zona MerahGugus Tugas Percepatan Penanggulangam COVID-19 Jawa Barat mengungkap Kota Depok menjadi satu-satunya daerah yang yang masuk ke dalam zona merah. Apa pemicunya? Depok VirusCorona
Baca lebih lajut »
Ini Kunci Jabar Kendalikan Covid-19 |Republika OnlineJawa barat klaim dapat mengendalikan angka kasus positif Covid-19.
Baca lebih lajut »
Lab dan Mesin PCR Memadai, Jabar Terkendala SDM |Republika OnlineKurangnya SDM di labolatorium Jabar jadi kendala tes swab
Baca lebih lajut »
BI: Ekonomi Jabar Kuartal II-2020 Minus 5,98 PersenSebagian besar lapangan usaha utama di Jabar mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19. Antara lain industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi
Baca lebih lajut »