Kantor PDIP di Jabar sudah tiga kali dikenai lemparan bom molotov.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memerintahkan agar seluruh kader dan simpatisan di Jawa Barat waspada. Imbauan tersebut berkenaan dengan pelemparan bom molotov ke kantor DPC PDIP di Cianjut.
Mantan sekretaris tim pemenangan Presiden Joko Widodo ini mengungkapkan, PDIP meminta aparat kepolisian untuk segera menangani kasus pelemparan bom molotov ke kantor partai tersebut. Pelemparan bom molotov telah menyebabkan pintu masuk kantor dan kursi rusak terbakar. "Ini ketiga kalinya terjadi kasus pelemparan bom molotov di wilayah Jawa Barat. Ini aksi teror bagi demokrasi," katanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Markas PDIP di Cianjur Dilempar Bom MolotovPelemparan bom molotov Kantor DPC PDIP Kabupaten Cianjur menjadi peristiwa yang ketiga di wilayah Jawa Barat dalam waktu yang berdekatan.
Baca lebih lajut »
Bom Molotov yang Dilempar ke Kantor DPC PDIP Cianjur Berisi Cairan BBMKantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cianjur dilempar bom molotov oleh pria tak dikenal. Bom molotov berisi BBM itu membakar bagian depan kantor. PDIP Cianjur
Baca lebih lajut »
Bum, Hari Ini Kantor PDIP Cianjur yang Dilempar Bom Molotov, Terekam CCTVKetua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cianjur mengatakan pelemparan bom diperkirakan terjadi pada Jumat dini hari. kantorpdipdilemparibommolotov
Baca lebih lajut »
BI Jabar: Ekonomi Kreatif Bisa Pulihkan Ekonomi Jabar |Republika OnlineJabar termasuk daerah dengan industri kreatif yang terus berkembang
Baca lebih lajut »
Walaupun Pandemi, Pendapatan Lelang di Jabar Tetap Naik |Republika OnlineKanwil DJKN Jabar menyebut kontribusi PNBP dari lelang meningkat di Semester I ini
Baca lebih lajut »
Johan PDIP Sentil Pemerintah soal Pola Komunikasi Covid-19Eks Jubir Presiden yang kini anggota Komisi II DPR RI dari fraksi PDIP, Johan Budi, mengkritik ketidakkompakan dan blunder pernyataan Covid-19 oleh pemerintah.
Baca lebih lajut »