Kuasa huku First Travel menegaskan tak ada kerugian negara dalam kasusnya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — First Anugerah Karya Wisata atau First Travel meminta Kejaksaan Agung segera melakukan eksekusi putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung tentang pengembalian aset-aset sitaan perusahaan swasta agensi haji dan umrah tersebut. Pengacara First Travel Boris Tampubolon menegaskan, eksekusi pengembalian aset tersebut harus disegerakan karena untuk mengembalikan dana puluhan ribu jamaah haji dan umrah, korban penggelapan serta penipuan agensi tersebut.
Menurut Boris, hasil kabul tersebut masih ambigu dan belum terang. Karena laman resmi MA tak menjelaskan putusan kabul tersebut, mengacu pada materi permohonan yang mana. “Karena PK yang kita ajukan itu, ada dua permohonannya,” terang Boris. Namun begitu, Boris meyakini, putusan kabul atas PK MA itu terkait dengan seluruh permohonan yang diajukan pihaknya. Selanjutnya kata Boris, perlu bagi kejaksaan segera melakukan eksekusi atas putusan PK MA tersebut. Terutama, dikatakan dia, yang menyangkut tentang pengembalian aset-aset Fisrt Travel yang saat ini masih dalam penguasaan negara.
Akan tetapi, Boris mengatakan, mengacu putusan kasasi MA 2019 sebelumnya, menyebutkan besaran aset-aset sitaan kasus First Travel hanya senilai Rp 25 miliar. Padahal nilai kerugian para jamaah korban First Travel mencapai Rp 905 miliar.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pihak First Travel Hormati MA Balikin Aset ke Jemaah: Itu Alasan Kami PKMA memutuskan aset kasus First Travel yang sebelumnya disita untuk negara dikembalikan ke jemaah. First Travel menghormati putusan PK MA itu.
Baca lebih lajut »
Asosiasi Travel Haji Umroh Lega Dana First Travel Kembali ke Jamaah |Republika OnlineDana kasus First Travel kembali ke jamaah.
Baca lebih lajut »
Harus Ada Deteksi Dini Mencegah Biro Perjalanan seperti First Travel Menipu Jamaah Umrah |Republika OnlineKasus penipuan yang dilakukan First Travel dan travel lainnya harus jadi pelajaran.
Baca lebih lajut »
Febri Diansyah: Sambo Tak Berencana ke Rumah Dinas, tapi karena Lihat Brigadir J, Dia EmosiPihak kuasa hukum kembali menegaskan bahwa penembakan terhadap Brigadir J bukan merupakan sebuah peristiwa yang direncanakan.
Baca lebih lajut »
Kepala Junta Myanmar Ancam Negara yang Ikut Campur |Republika OnlineKepala junta Myanmar juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang mau bekerja sama.
Baca lebih lajut »
Konon Luhut Mau Kirim Utusan ke Taiwan Kerja Sama Motor Listrik, Kok Nggak Jadi?Pihak Kemenko Kemaritiman dan Investasi buka suara soal rencana kerja sama motor listrik dengan pihak Taiwan. Kenapa nggak jadi?
Baca lebih lajut »