Perjalanan Hidup Sara Duterte: Dari Impian Dokter Anak Hingga Wakil Presiden Filipina

Politik Berita

Perjalanan Hidup Sara Duterte: Dari Impian Dokter Anak Hingga Wakil Presiden Filipina
SARA DUTERTEFILIPINAPOLITIK
  • 📰 suaradotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 123 sec. here
  • 12 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 80%
  • Publisher: 53%

Artikel ini mengulas perjalanan hidup Sara Duterte, Wakil Presiden Filipina, dari masa kecilnya hingga mencapai posisi jabatannya saat ini. Artikel ini menyoroti kegagalannya di sekolah kedokteran yang justru membuka jalan baru bagi dirinya di bidang kesehatan dan hukum, serta bagaimana latar belakang pendidikannya membentuknya menjadi politisi yang kompeten. Artikel ini juga membahas proses pemakzulan Sara Duterte dari jabatannya sebagai Wakil Presiden Filipina.

Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam salah satu kegiatan bersama putrinya, Sara Duterte , beberapa waktu lalu. Dibalik kesuksesan Sara Duterte sebagai Wakil Presiden Filipina, tentu ada perjalanan hidup yang cukup panjang. Sebagai putri seorang politisi yang kemudian menjadi presiden, Sara tumbuh dalam lingkungan yang memperkenalkannya pada dunia politik sejak usia muda, meskipun awalnya ia memiliki cita-cita yang jauh berbeda dari jalur yang akhirnya ia tempuh.

Sara Zimmerman Duterte, yang akrab dipanggil Inday Sara, lahir pada 31 Mei 1978 di Davao City. Ia merupakan putri dari mantan Presiden Rodrigo Duterte dan mantan istrinya, Elizabeth Zimmerman. Masa kecilnya dihabiskan di Davao City, kota yang kelak menjadi basis kekuatan politiknya. Meski terlahir dalam keluarga politik, Sara muda awalnya memiliki impian berbeda - ia bercita-cita menjadi dokter anak. Namun, takdir berkata lain ketika ia gagal di tahun pertama sekolah kedokteran. Kegagalan di sekolah kedokteran justru membuka jalan baru bagi Sara. Ia kemudian mengambil langkah strategis dengan memilih jurusan Terapi Pernapasan di San Pedro College, Davao City. Keputusan ini memberikannya pemahaman mendalam tentang aspek kesehatan publik yang kelak bermanfaat dalam karirnya sebagai pemimpin. Tidak berhenti di situ, Sara melanjutkan pendidikannya ke bidang hukum di San Beda College dan San Sebastian College-Recoletos di Manila, dua institusi pendidikan bergengsi di Filipina.Pendidikan hukumnya terbukti menjadi fondasi penting bagi karirnya. Setelah lulus ujian pengacara pada tahun 2005, Sara sempat bekerja sebentar di Mahkamah Agung Filipina, memberikannya pengalaman berharga dalam sistem peradilan negara. Pengalaman ini memperkaya pemahamannya tentang aspek legal dan konstitusional yang sangat diperlukan dalam karir politiknya kemudian. Latar belakang pendidikan yang beragam ini membentuk Sara menjadi politisi yang memiliki pemahaman komprehensif tentang berbagai aspek kepemimpinan. Kombinasi antara pengetahuan di bidang kesehatan dan hukum memberikannya perspektif unik dalam memahami dan menangani berbagai masalah publik. Hal ini terbukti menjadi aset berharga dalam perjalanan politiknya, dari Wakil Walikota Davao City hingga posisinya saat ini sebagai Wakil Presiden Filipina.Dalam sidang paripurna DPR Filipina pada Rabu, Sekretaris Jenderal DPR Reginald Velasco menyatakan bahwa sekurangnya 215 dari 318 anggota DPR telah secara tersumpah menyatakan dukungan mereka terhadap pemakzulan Duterte, demikian dilaporkan kantor berita Filipina, PNA. Ketua fraksi mayoritas DPR Mannix Dalipe menyatakan, jumlah dukungan tersebut telah melampaui ambang batas sepertiga anggota DPR supaya parlemen membahas dan memutuskan usulan pemakzulan. Berdasarkan jumlah dukungan yang mencukupi, Ketua DPR Filipina Martin Romualdez pun mengetuk palu untuk mengesahkan mosi pemakzulan Sara Duterte dari jabatan wakil presiden

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

suaradotcom /  🏆 28. in İD

SARA DUTERTE FILIPINA POLITIK PEMAKZULANDUTERTE DPR FILIPINA KEHIDUPAN PENDIDIKAN KARIR

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Wakil Presiden Filipina Sara Duterte Dimakzulkan atas Dugaan Korupsi dan Ancaman Terhadap PresidenWakil Presiden Filipina Sara Duterte Dimakzulkan atas Dugaan Korupsi dan Ancaman Terhadap PresidenPemakzulan Sara Duterte dari kursi wakil Presiden Filipina itu dilakukan oleh Parlemen Filipina karena banyaknya keluhan mengenai dugaan korupsi.
Baca lebih lajut »

Presiden dan Mantan Presiden AS Akur di Pemakaman Jimmy CarterPresiden dan Mantan Presiden AS Akur di Pemakaman Jimmy CarterPresiden, mantan presiden, wakil presiden, dan mantan wakil presiden berkumpul menghormati mendiang Jimmy Carter.
Baca lebih lajut »

Filipina DPR Resmi Memakzulkan Wakil Presiden Sara DuterteFilipina DPR Resmi Memakzulkan Wakil Presiden Sara DuterteDewan Perwakilan Rakyat Filipina pada Rabu resmi memakzulkan Wakil Presiden Sara Duterte setelah lebih dari 215 anggota legislatif menandatangani petisi untuk mencopotnya dari jabatan. Langkah ini diambil di tengah meningkatnya perseteruan politik antara Duterte dan Presiden Ferdinand Marcos Jr. Pemakzulan ini akan dilimpahkan ke Senat Filipina yang akan bertindak sebagai pengadilan untuk menggelar persidangan pemakzulan.
Baca lebih lajut »

DPR Filipina Resmi Memakzulkan Wakil Presiden Sara DuterteDPR Filipina Resmi Memakzulkan Wakil Presiden Sara DuterteMosi pemakzulan yang diajukan di parlemen disetujui lebih dari 200 anggota DPR. Proses selanjutnya akan berlangsung di Senat Filipina.
Baca lebih lajut »

Tetangga RI Panas, Wakil Presiden DimakzulkanTetangga RI Panas, Wakil Presiden DimakzulkanParlemen Filipina memutuskan untuk memakzulkan Wakil Presiden (Wapres) negara itu, Sara Duterte, Rabu (5/2/2025).
Baca lebih lajut »

MK Batalkan Ambang Batas Pencalonan Presiden-Wakil PresidenMK Batalkan Ambang Batas Pencalonan Presiden-Wakil PresidenMahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan permohonan pembatalan Pasal 222 UU Pemilu yang mengatur ambang batas pencalonan presiden-wakil presiden. Putusan ini mengejutkan karena mengoreksi pendirian MK sebelumnya yang selalu menolak pembatalan pasal tersebut.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-12 18:16:28