Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Ukraina menggunakan bom cluster Amerika Serikat (AS) melawan pasukan Rusia di negara tersebut.
AS memutuskan untuk mengirim bom cluster setelah Ukraina memperingatkan bahwa mereka kehabisan amunisi selama serangan balasan musim panasnya, yang lebih lambat dan lebih mahal daripada yang diharapkan banyak orang.menyebut keputusan itu"sangat sulit", sementara sekutunya Inggris, Kanada, Selandia Baru, dan Spanyol menentang penggunaannya.
Senjata ini efektif bila digunakan melawan pasukan di parit dan posisi yang dibentengi, karena membuat area yang luas terlalu berbahaya untuk bergerak sampai dibersihkan. Menanggapi keputusan AS untuk mengirim bom, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya memiliki senjata serupa dan akan digunakan"jika digunakan untuk melawan kita".
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Rusia Bombardir Ibu Kota UkrainaPerang Rusia vs Ukraina hari ini, Rusia bombardir wilayah Kyiv Ibu Kota Ukraina.
Baca lebih lajut »
Perang Rusia-Ukraina Menggila: G20 'Pecah'-Putin Balas DendamPeperangan antara Rusia dan Ukraina masih terus berlangsung. Beberapa perkembangan pun terjadi. Berikut updatenya dirangkum CNBC termasuk G20 dan Putin.
Baca lebih lajut »
Perang Rusia Ukraina: Bagaimana Awal Bom Tandan hingga Dilarang 111 Negara di 2008Pada Perang Lebanon 2006, Israel banyak menggunakan bom tandan, seharusnya menjadi momentum bagi berbagai negara untuk segera melarang penggunaannnya.
Baca lebih lajut »
Pasukan Wagner Terkonsentrasi di Belarusia, Polandia Terancam?Perang Rusia vs Ukraina hari ini, pasukan Wagner terkonsentrasi di Belarusia bikin Polandia terancam?
Baca lebih lajut »
Bukan Drone, Ini Ancaman Terbesar Pasukan Ukraina di Medan Perang...Ladang ranjau adalah salah satu dari beberapa garis pertahanan Rusia dan telah menjadi tantangan yang luar biasa.
Baca lebih lajut »
AS Jajaki Opsi Lain pasca Rusia Blokir Ekspor Biji-bijian UkrainaKapal-kapal pengangkut gandum Ukraina ke negara lain tak akan dapat jaminan keamanan di Laut Hitam. Rusia menghentikan sepihak 'Prakarsa Biji-bijian Laut Hitam' Senin (17/7), setelah mengeluhkan sanksi Barat terhadap produk makanan dan pupuk Rusia.
Baca lebih lajut »