Perang Ekonomi Melawan Rusia Semakin Memanas Sindonews BukanBeritaBiasa .
. Tetapi perang ekonomi yang berjalan sejajar dengan agresi militer Rusia semakin memanas, untuk menarik perhatian investor lebih dalam.
Tetapi yang sama ada upaya multinasional untuk mencekik ekonomi Rusia, dengan memangkas pendapatan energi yang mendanai militer Rusia. Ditambah menghalangi teknologi asing yang dibutuhkan Rusia untuk mempertahankan dan mengisi kembali persenjataannya.Seperti halnya pertempuran tank dan artileri, perang ekonomi menjadi gesekan untuk menjadi ajang adu kuat sebagai yang paling lama bertahan. Perang ekonomi semakin intensif, dimana ada anggapan tidak mungkin Ukraina bisa menang.
Menteri Pertahanan AS yang biasanya pendiam, Lloyd Austin telah mulai berbicara tentang AS dan NATO yang dengan sengaja melemahkan Rusia, dalam perjalanan menuju kemenangan Ukraina. Senjata berat, seperti tank dan artileri, yang enggan diberikan sekutu Ukraina pada awal perang diproyeksi bakal segera membanjiri Ukraina.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ukraina Tuding Rusia Lakukan Kejahatan Perang, Rusia Balas dengan Fakta MengejutkanRusia menyampaikan fakta mengejutkan setelah Ukraina menuding negara tersebut melakukan kejahatan perang Rusia
Baca lebih lajut »
Soroti Perang Rusia-Ukraina, Jokowi-Kishida Sepakat Ciptakan Situasi KondusifPresiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida hari Jumat (29/4) pertemuan bilateral secara khusus membahas beragam dinamika global, mulai dari perang Rusia-Ukraina hingga isu Myanmar.
Baca lebih lajut »
Menlu Sergey Lavrov Tegaskan Rusia Tak Perang dengan NATO: Sayangnya, Mereka Berpikir SebaliknyaMenteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov menegaskan negaranya tak pernah berpikir untuk berperang dengan NATO.
Baca lebih lajut »
Harga Minyak Ditutup Fluktuatif, Imbas Perang Rusia-Ukraina dan China | Market - Bisnis.comHarga minyak ditiutup beragam pada akhir perdagangan Sabtu pagi, karena para pedagang menilai risiko oleh kekhawatiran pasokan Rusia akan terus terganggu perang di Ukraina.
Baca lebih lajut »
Imbas Perang Rusia dengan Ukraina, McDonalds Alami Kerugian Hingga Rp1,84 TriliunMcDonald's, gerai makanan cepat saji, mencatat kerugian sebesar US$127 juta atau setara Rp1,84 triliun (kurs Rp14.500 per dolar AS) gara-gara perang Rusia-Ukrai
Baca lebih lajut »
Ketua DPD RI desak perang Rusia Ukraina dihentikanKetua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta perang antara Rusia dan Ukraina segera dihentikan.\r\n\r\n"Sudah terlalu banyak korban berjatuhan di kedua ...
Baca lebih lajut »