Sejumlah anak di Panti Asuhan Kencana Bejana Rohani di Depok mengalami perundungan seksual yang diduga dilakukan seorang biarawan Katolik. Ini pengakuan korban dan saksi kepada Tempo.
Malam itu, Fransiskus—bukan nama sebenarnya—langsung terlelap setelah ibadat malam bersama teman-temannya di Panti Asuhan Kencana Bejana Rohani, Depok, Jawa Barat. Badannya terasa sangat letih, meski biasanya dia begadang sampai larut. Sepanjang hari, Fransiskus berbelanja kebutuhan panti di sejumlah toko swalayan bersama Lukas Lucky Ngalngola. Biasa dipanggil Angelo, dia adalah bruder, biarawan Katolik, yang memimpin panti asuhan itu.
Menurut Fransiskus, Angelo awalnya membantah melakukan pelecehan dan berdalih sekadar menyingkap selimut dan mengontrol tujuh anak asuh di satu kamar itu. Dicecar terus oleh Fransiskus, Angelo akhirnya mengakui perbuatannya. Ia pun memohon ampun. “Bolehkah saya mencium kakimu sebagai ungkapan maaf?” ujar Fransiskus menirukan ucapan Angelo.
Setelah mendengar pengakuan Fransiskus, kepala sekolah mengadukan peristiwa itu kepada aktivis perlindungan anak sekaligus Sekretaris Forum Nasional Panti, Farid Ari Fandi. Mereka mendorong Fransiskus agar berani melaporkan perundungan seksual itu ke polisi. Fransiskus saat itu belum yakin. Dia khawatir kegiatan sekolahnya terbengkalai jika peristiwa itu dibawa ke kepolisian.
Angelo digelandang ke kantor Kepolisian Depok. Fransiskus mengaku sempat bersirobok dengan Bruder Angelo di kantor polisi. Angelo marah kepada Fransiskus dan teman-temannya. Kata Angelo, seperti ditirukan Fransiskus, “Apa-apaan kalian melaporkan saya ke polisi.”MENGHUNI panti asuhan Kencana Bejana Rohani sejak 2017, Fransiskus—bersama Romeo—adalah bagian dari kelompok kedua anak panti yang datang dari kampungnya.
Meski mereka sudah berjaga malam, masih ada anak panti yang diduga menjadi korban pelecehan. Simeon, misalnya, mengaku mengalami perundungan seksual pada 2018. Mengaku tak ingat tanggalnya, Simeon tengah tertidur pulas ketika Angelo tiba-tiba berada di samping dipannya. Simeon terbangun, tapi dia langsung lemas saat Angelo menyemprotkan cairan ke wajahnya. “Baunya seperti sirih, tapi saya yakin itu bukan sirih,” ujar Simeon.
Ketika pertama kali bertemu di kantor keuskupan, Paskalis mengaku sudah menaruh rasa heran pada Angelo. “Jika dia dari tarekat tertentu, kok, bisa dia datang sendirian,” ujar Paskalis. Ia meminta Angelo menyerahkan statuta ordonya dan menghadirkan pemimpinnya lebih dulu. Tapi Paskalis mengizinkan Bruder Angelo mengajarkan bahasa Inggris di sebuah sekolah dasar Katolik di Depok.
Tempo menelusuri jejak Angelo dan tarekatnya di dunia maya. Di Facebook BSMC, dijelaskan bahwa ordo itu didirikan pada Maret 1990 di Kota Malolos, Provinsi Bulacan, Filipina. Foto Angelo mengenakan jubah cokelat dengan tambahan kain putih yang menjuntai—khas tarekat itu—tersimpan di album foto akun tersebut sejak Januari 2017. Dalam undangan pengucapan kaul pertama sembilan bruder BSMC, juga ada nama Angelo.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Razia Tempat Karaoke dan Panti Pijat, Teguh: Ini Temuan BesarSebanyak 55 pemandu lagu di tempat karaoke dan terapis di panti pijat di Bogor terjaring razia, lihat fotonya. PemanduLagu
Baca lebih lajut »
Pelanggar Garis Sempadan Bisa DipidanaPembangunan gedung dekat sungai di seberang Perumahan Gema Pesona Estate di Kampung Serap RW 05, Kecamatan Sukmajaya, Depok, diduga menyalahi Peraturan Daerah (Perda) Kota Depok
Baca lebih lajut »
KRONOLOGI Penemuan Satu Keluarga Tewas Diduga Korban Perampokan, Dua Anak Bersimbah Darah - Tribun LombokKRONOLOGI penemuan mayat satu keluarga di dalam rumah, diduga korban perampokan, mobil hilang hingga anak yang masih TK juga bersimbah darah
Baca lebih lajut »
Dorong Minat Membaca Anak, Arab Saudi Bikin Acara iReadArab Saudi menyelenggarakan acara tahunan iRead yang ditujukan mendorong minat membaca anak-anak di negara itu.
Baca lebih lajut »
KPAI Khawatir Video Diduga Aktris Pacaran yang Viral Bisa Menginspirasi AnakKPAI meminta para orang tua mendampingi anak-anaknya untuk memberi pengertian jika mereka menonton video itu.
Baca lebih lajut »