Fasilitas pelayanan kesehatan dan obat untuk Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dianggap timpang. Pemerhati minta BPJS beri obat yang sesuai.
juga meliputi skizofrenia, kleptomania, gangguan bipolar, fobia, anorexia nervosa, obsessive-compulsive disorder , disosiatif, post-traumatic stress disorder , somatoform, alzheimer, dan insomnia.Sekali pun obat untuk ODGJ didapatkan, takarannya tidak sesuai dengan jangka waktu yang pas.
Yeni memberi contoh, banyak dari pasien atau keluarga ODGJ yang harus mengantre lama untuk mendapat obat. Harusnya pasien diberi obat untuk masa satu bulan, tapi nyatanya hanya diberi obat untuk jangka waktu satu sampai dua minggu."Padahal, ODGJ itu tidak berbahaya. Mereka hanya sesekali mengalami gejala. Kalau sudah dikasih obat dan istirahat, enggak ada itu yang bakal sampai kayak Joker bunuh-bunuh orang asal saja," tuturnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Joker dan Stigma Penderita Gangguan Jiwa – Bebas AksesStigma membuat perilaku kekerasan diidentikkan dengan penderita gangguan jiwa. Padahal, mereka yang yang tidak mengalami gangguan jiwa justru lebih banyak melakukan kekerasan. Humaniora AdadiKompas Baca➡️
Baca lebih lajut »
Rumah Sakit Jiwa Kupang pamer lukisan karya penderita gangguan jiwaRumah Sakit Jiwa Kupang, Nusa Tenggara Timur, menggelar pameran lukisan hasil karya orang dengan gangguan jiwa (skizofrenia) yang telah sembuh melalui terapi ...
Baca lebih lajut »
Biaya Pengobatan Gangguan Jiwa Capai Jutaan per BulanOrang dengan gangguan jiwa mengeluarkan biaya jutaan rupiah untuk pengobatan.
Baca lebih lajut »
Masyarakat NTT masih mendiskriminasikan penderita ganguan jiwaDirektur Rumah Sakit Jiwa Tipe C Kupang, Nusa Tenggara Timur, dr.Dikson Lego mengatakan diskriminasi terhadap orang dengan gangguan jiwa masih terjadi di ...
Baca lebih lajut »
ICW Temukan 49 Potensi Penipuan di BPJS Kesehatan'Kami menemukan 49 jenis fraud yang dilakukan pasien, BPJS, dan penyedia obat. Sebenarnya hasilnya sama,' kata Dewi.
Baca lebih lajut »
Disebut Alami Gangguan Jiwa di Madrid, Courtois MembantahKiper Real Madrid, Thibaut Courtois, membantah pemberitaan sejumlah media bahwa dia mengalami anxiety attack atau gangguan jiwa berupa kecemasan berlebihan.
Baca lebih lajut »