Kepala Pasukan Pengamanan Presiden Korea Selatan menolak untuk bekerja sama dalam upaya penangkapan presiden yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol, memicu potensi krisis politik.
Kepala Pasukan Pengamanan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol , Minggu, 5 Januari 2025, mengatakan bahwa ia tidak dapat bekerja sama dalam upaya untuk menangkap pemimpin yang dimakzulkan tersebut, dalam sebuah pernyataan yang dapat mendorong krisis politik ke arah konfrontasi berisiko tinggi lainnya.
Dengan surat perintah penangkapan Yoon atas dasar pemberontakan yang akan berakhir pada tengah malam pada Senin, kepala paspampres tersebut, Park Chong-jun, mengutip perdebatan hukum seputar surat perintah tersebut sebagai alasan kurangnya kerja sama. 'Tolong hentikan komentar-komentar yang menghina bahwa pasukan pengaman presiden telah direduksi menjadi tentara swasta,' katanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters. Ia menambahkan bahwa pasukan tersebut telah memberikan keamanan kepada semua presiden selama 60 tahun, tanpa memandang afiliasi politiknya. Komentar tersebut muncul setelah pengadilan Seoul menolak keluhan dari pengacara Yoon bahwa surat perintah penangkapan tersebut ilegal dan tidak sah, kata kantor berita Yonhap. Panggilan telepon ke pengadilan untuk meminta komentar tidak dijawab. 'Menilai keabsahan interpretasi dan eksekusi hukum itu sulit,' kata Seok Dong-hyeon, seorang pengacara Yoon, di Facebook. 'Jika ada kesalahan dalam legalitas penegakan hukum terhadap presiden yang sedang menjabat, ini akan menjadi masalah besar.' Yoon menjadi presiden Korea Selatan pertama yang sedang menjabat yang menghadapi penangkapan karena upayanya yang gagal untuk mengumumkan darurat militer pada 3 Desember, yang memicu kekacauan politik di negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia dan sekutu utama AS. Presiden konservatif ini dimakzulkan oleh parlemen dan diberhentikan sementara dari tugas-tugas resminya sementara Mahkamah Konstitusi memutuskan apakah akan mengembalikan atau memberhentikannya. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Seoul pada Minggu untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat senio
Yoon Suk Yeol Korea Selatan Pasukan Pengamanan Presiden Penangkapan Krisis Politik
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dinas Pasukan Pengamanan Kepresidenan Korea Selatan Bantah Perintah TembakanDinas pasukan pengamanan kepresidenan Korea Selatan membantah tuduhan bahwa mereka diperintahkan menembak petugas yang berupaya menahan Presiden Yoon Suk Yeol. Partai Demokrat, partai oposisi utama Korea Selatan, sebelumnya mengklaim bahwa kepala dinas keamanan diduga memerintahkan penggunaan peluru tajam terhadap petugas yang melaksanakan perintah penangkapan Yoon.
Baca lebih lajut »
Pasukan Presiden dan Tentara Halangi Penangkapan Presiden Yoon Suk YeolUpaya penahanan pertama pada seorang presiden Korea Selatan yang masih menjabat terjadi pada Jumat, 3 Januari 2025, ketika pasukan pengamanan presiden dan tentara menghalangi otoritas yang ingin menahan Presiden Yoon Suk Yeol. Ketegangan terjadi di area rumah dinas presiden di Seoul selama enam jam hingga otoritas memutuskan mundur.
Baca lebih lajut »
300 Pati Kena Mutasi Panglima TNIDi antaranya Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan Pangkogabwilhan I Pangkostrad hingga Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Danpaspampres
Baca lebih lajut »
Tim Investigasi Korupsi Minta Presiden Sementara Korea Selatan Penuhi Surat Penangkapan terhadap Yoon Suk YeolTim investigasi antikorupsi di Korea Selatan mendesak Presiden sementara Choi Sang-mok untuk memerintahkan pasukan pengamanan presiden untuk mematuhi surat penangkapan terhadap Presiden diskors Yoon Suk Yeol terkait keputusan darurat militernya.
Baca lebih lajut »
Dampak Ekonomi di Korea Usai Pemakzulan Presiden Korea Selatan Yoon Suk YeolPemimpin Partai Demokrat mengatakan masalah yang paling mendesak usai pemakzulan Presiden Korea Selatan adalah kemerosotan konsumsi.
Baca lebih lajut »
Akhirnya Korut Buka Suara soal Pemakzulan Yoon Suk Yeol, Sebut Ini...Media pemerintah Korea Utara melaporkan untuk pertama kalinya mengenai pemakzulan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol.
Baca lebih lajut »