Upaya penahanan pertama pada seorang presiden Korea Selatan yang masih menjabat terjadi pada Jumat, 3 Januari 2025, ketika pasukan pengamanan presiden dan tentara menghalangi otoritas yang ingin menahan Presiden Yoon Suk Yeol. Ketegangan terjadi di area rumah dinas presiden di Seoul selama enam jam hingga otoritas memutuskan mundur.
TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan pengamanan presiden dan tentara menghalangi otoritas yang ingin menahan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Jumat, 3 Januari 2025. Upaya menghalang-halangi ini berlangsung sampai enam jam di area rumah dinas presiden di jantung Kota Seoul. Yoon saat ini diskors dari jabatannya sebagai orang nomor satu di Korea Selatan buntut dari keputusannya memberlakukan darurat militer pada 3 Desember 2024.
Yoon, yang dimakzulkan sejak 14 Desember 2024, tidak tampak batang hidungnya saat terjadi ketegangan tersebut. Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan tentara yang ada di kediaman Yoon dikendalikan oleh pasukan pengamanan presiden. Otoritas CIO lalu memutuskan mundur dan tak jadi menahan Yoon sekitar pukul 13.30 siang dengan alasan waswas dengan keamanan personel CIO. Tak lama, CIO menyatakan sangat menyayangkan sikap Yoon yang tak mau bekerja sama.
Korea Selatan Presiden Penahanan Darurat Militer Politik
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Surat Perintah Penangkapan Terhadap Presiden Dimatikan Yoon Suk YeolPengadilan Korea Selatan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap mantan Presiden Yoon Suk Yeol terkait upaya memberlakukan darurat militer pada 3 Desember. Surat perintah ini dikeluarkan setelah Yoon Suk Yeol gagal memenuhi panggilan pemeriksaan untuk ketiga kalinya. Langkah Yoon Suk Yeol tersebut menyebabkan krisis politik terbesar Korea Selatan dalam beberapa dekade dan mengakibatkan dirinya dicopot dari jabatannya oleh parlemen. Pengadilan konstitusi akan memutuskan apakah pemakzulannya akan disahkan. Yoon Suk Yeol juga menghadapi tuduhan pidana pemberontakan yang bisa berujung pada hukuman penjara seumur hidup atau bahkan hukuman mati.
Baca lebih lajut »
Presiden Yoon Suk Yeol Dituntut PenangkapanPresiden Korea Selatan yang telah dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, dituntut penangkapan oleh tim gabungan penyidik akibat penolakannya untuk mengikuti pemeriksaan.
Baca lebih lajut »
Surat Perintah Penangkapan untuk Presiden Yoon Suk Yeol yang DimakzulkanPengadilan Korea Selatan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan atas upaya darurat militer yang gagal. Ini memicu krisis politik yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca lebih lajut »
Surat Perintah Penangkapan Terbit untuk Presiden Yoon Suk YeolKantor Penyelidikan Korupsi Pejabat Tinggi Korea Selatan menerbitkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Yoon Suk Yeol menyusul penolakan untuk menjalani pemeriksaan setelah dimakzulkan parlemen.
Baca lebih lajut »
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol DitahanPresiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol ditahan setelah dimakzulkan oleh parlemen. Ini menjadikannya presiden pertama dalam sejarah negara itu yang menghadapi kemungkinan penangkapan saat masih menjabat. Yoon dituduh memimpin pemberontakan melalui dekrit darurat militer yang kontroversial awal bulan ini. Pengadilan Distrik Barat Seoul menyetujui permintaan penahanan dari Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO).
Baca lebih lajut »
Seluruh Staf Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Mundur MassalMereka mundur setelah menyatakan penyesalan atas persetujuan Choi atas dua hakim baru untuk pengadilan yang akan memutuskan nasib Yoon.
Baca lebih lajut »