Dinas pasukan pengamanan kepresidenan Korea Selatan membantah tuduhan bahwa mereka diperintahkan menembak petugas yang berupaya menahan Presiden Yoon Suk Yeol. Partai Demokrat, partai oposisi utama Korea Selatan, sebelumnya mengklaim bahwa kepala dinas keamanan diduga memerintahkan penggunaan peluru tajam terhadap petugas yang melaksanakan perintah penangkapan Yoon.
Minggu, 5 Januari 2025 22:15 WIBSeoul (ANTARA) - Dinas pasukan pengamanan kepresidenan Korea Selatan pada Minggu membantah personelnya dilengkapi peluru tajam dan diperintahkan menembak petugas agensi yang berupaya menahan Yoon Suk Yeol terkait kasus darurat militer.
Tim penyelidik upaya kudeta Yoon dari Partai Demokrat, partai oposisi utama Korsel, sebelumnya mengeklaim bahwa kepala dinas keamanan diduga memerintahkan penggunaan peluru tajam terhadap petugas yang melaksanakan perintah penangkapan Yoon yang diterbitkan pengadilan. 'Kepala (Dinas Pengamanan Kepresidenan) Park Chong-jun tak memberi ataupun mempertimbangkan perintah menembakkan peluru tajam terhadap petugas Badan Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi,' demikian menurut dinas tersebut, dilaporkan Kantor Berita Yonhap. Dinas tersebut mengancam menempuh jalur hukum dan menuntut partai tersebut atas tuduhan menyebar informasi palsu. Park Chong-jun, dalam pernyataan terpisah, menyatakan bahwa mengakui pelaksanaan surat perintah penangkapan yang dilakukan dengan 'melanggar hukum dan norma' merupakan suatu hal yang dinilai tidak akan dapat menjamin keselamatan Yoon Suk Yeol, yang tugasnya sebagai presiden kini ditangguhkan. Meski demikian, ia mengaku siap bertanggung jawab apabila keputusannya terkait situasi tersebut salah. Penyidik Korea Selatan yang berusaha melaksanakan surat perintah penangkapan Yoon pada Jumat (3/1) terpaksa mundur setelah bersitegang selama lebih dari lima jam dengan petugas pengamanan presiden yang menolak mereka masuk dengan dalih alasan keamanan
Korea Selatan Presiden Yoon Suk Yeol Kudeta Partai Demokrat Dinas Pasukan Pengamanan Kepresidenan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Korea Utara Cap Yoon Suk Yeol Sebagai Tokoh Utama Pemberontakan di Korea SelatanDarurat militer yang dideklarasikan Yoon Suk Yeol pada 3 Desember 2024 memicu gejolak politik yang belum mereda.
Baca lebih lajut »
Dampak Ekonomi di Korea Usai Pemakzulan Presiden Korea Selatan Yoon Suk YeolPemimpin Partai Demokrat mengatakan masalah yang paling mendesak usai pemakzulan Presiden Korea Selatan adalah kemerosotan konsumsi.
Baca lebih lajut »
Akhirnya Korut Buka Suara soal Pemakzulan Yoon Suk Yeol, Sebut Ini...Media pemerintah Korea Utara melaporkan untuk pertama kalinya mengenai pemakzulan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol.
Baca lebih lajut »
Media Korea Utara Akhirnya Bahas Pemakzulan Yoon Suk YeolPemakzulan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menjadi pembahasan di media Korea Utara.
Baca lebih lajut »
Korea Utara Rayakan Pemakzulan Yoon Suk Yeol, Sebut Darurat Militernya Tindakan BodohKorea Utara merayakan pemakzulan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol.
Baca lebih lajut »
Korea Utara Ledek Pemakzulan Yoon Suk-Yeol Bikin Korsel Lumpuh, Sebut Alami Kebingungan PolitikKorea Utara meledek pemakzulan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol.
Baca lebih lajut »